Seluruh Daerah Jatim Masuk PPKM Level 1
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa berfoto bersama saat usai evaluasi assesment PPKM Level I di Grand City 8 Juni 2022--
Dengan demikian, itu membuat aktivitas ekonomi dan sosial lebih longgar lagi. Pemakaian masker pun sudah tak diwajibkan untuk kegiatan outdoor. Kapasitas di ruang-ruang publik juga boleh mencapai maksimal.
Kini pemerintah pusat sedang menyusun survei mengenai kondisi pandemi secara nasional. Hasilnya nanti bisa menunjukkan tingkat kepatuhan dan penanganan pandemi. Apabila kondisi sanggup konsisten seperti sekarang, transisi menuju endemi segera diterapkan.
Di sisi lain, Jibril berharap agar kebiasaan disiplin penerapan prokes dipertahankan. Terutama pemakaian masker. Itu bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Misalnya, mencegah penularan penyakit via udara.
Bahkan, tak hanya mampu menangkis Covid-19. Tren terbaru menunjukkan penurunan jumlah pengidap TBC, ISPA, dan lain-lain. ”Itu dampak positif pemakaian masker bagi kita semua. Semoga bisa tetap dipertahankan,” terang Jibril.
Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo menganggap penerapan PPKM level memang masih diperlukan. Yakni, untuk mempertahankan selama mungkin pencapaian level 1. Kebijakan itu baru boleh dicabut apabila semua daerah masuk level 1 konsisten selama 14 minggu. ”Jadi, memang harus diterapkan. Agar bisa memasuki fase endemi secara serentak,” ungkapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: