Pemenang Surabaya Tourism Awards 2022 (1) : Koleksi Banyak Mainan saat Kecil, Kini Jadi Museum Blockbuster

Pemenang Surabaya Tourism Awards 2022 (1) : Koleksi Banyak Mainan saat Kecil, Kini Jadi Museum Blockbuster

Anton Lomewa menunjukkan penghargaan yang diterimanya pada ajang Surabaya Tourism Award 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-

Blockbuster Museum terpilih menjadi Best of The Best objek wisata versi Surabaya Tourism Awards 2022. Mengungguli 6 nominasi lainnya. Blockbuster memang pantas diganjar penghargaan tertinggi. Mengingat pendirian museum dengan ribuan koleksi action figure dan movie props (properti film) itu melewati banyak jalan terjal.

RASA bangga dan haru tak bisa disembunyikan Anton Lomewa. Raut wajahnya semringah setiap kali naik ke panggung mini di Linear Atrium, Ciputra World Mall. Empat kali ia menerima awards Surabaya Tourism Awards (STA) 2022.

“Bener-bener nggak nyangka. Terharu sekali,” kata lelaki pendiri Blockbuster Museum itu seusai hari terakhir STA, Minggu, 5 Juni 2022. Matanya yang berkaca-kaca tetap terlihat jelas meski di balik kacamata. Sambil tangannya agak kerepotan membopong plakat-plakat penghargaan itu.

Anton mendedikasikannya kepada mendiang kakak perempuan, Erni Lomewa. Sebab, pendirian museum itu berangkat dari teguran sang kakak. Puluhan tahun lalu saat ia masih duduk di bangku SMP.

Ratusan koleksinya memenuhi dua lemari. Itu membuat Erni risi lalu menegur Anton. Dengan sedikit nada sindiran. “Mainan segini banyak mau diapain? Dibikin museum?” kenang pria kelahiran 4 Agustus 1977 itu menirukan kakaknya.

Pesan itu berbekas di hatinya. Bukan sebagai sesuatu yang nyinyir. Melainkan justru sebagai semangat. Makin menguat puluhan tahun kemudian. Tepat saat Anton ditinggal Erni berpulang ke pangkuan Sang Khalik pada 2006.

Anton makin giat mengumpulkan koleksinya. Menyusun dan merapikannya. Meski belum tahu kapan ia mewujudkannya. Yang jelas, ia tahu bahwa mimpi harus tetap dirawat. Disirami secara konsisten agar mekar di kemudian hari.

Ia mengusahakannya secara total. Gajinya dari bekerja nyaris habis untuk belanja barang-barang yang diburu. Kegigihan itu terkesan tak biasa bagi banyak orang. Termasuk bagi keluarganya sendiri.

“Karena sudah seperti gila dengan dunia sendiri,” akunya. Orang tua tetap mendukung secara moral. Meski awalnya tidak setuju. Pun keluarga besarnya banyak yang nyinyir.

Impian itu dianggap tak masuk akal. Nyaris semua orang di sekitar meragukannya. Tak jarang semua cibiran itu bikin Anton ragu dengan dirinya sendiri. Bikin makin bingung lantaran dianggap tak punya masa depan yang jelas.

Apalagi latar belakang keluarganya banyak yang jadi pengusaha konvensional. Tentu ide mendirikan museum berseberangan dengan tradisi keluarganya. Dianggap nyeleneh.

Kondisi seperti itu membuatnya sering menyendiri. Menghabiskan banyak waktu untuk mencicil impiannya. Ia pun kerap mencari-cari kutipan kata-kata bijak setiap malam sebelum tidur. Agar dirinya kuat memegang impian.

“Mungkin kalau orang tua nggak support, pasti mimpi saya sudah rontok,” katanya. Impian itu sudah separo jalan pada 2015. Selang 9 tahun setelah kepergian kakaknya. Anton mulai membeli lemari untuk museumnya. Juga mewujudkan rancangan diorama.

LIFESIZE ACTION FIGURE yang menjadi salah satu magnet pengunjung Museum Blockbuster.-Boy Slamet-Harian Disway-

Hingga pada akhirnya Blockbuster Museum itu sanggup berdiri pada April 2019. Memakan waktu selama 4 tahun untuk persiapan. Ia menempatkan impiannya itu di The Kitchenware Paradise, Kenjeran.

Ia mengundang seluruh keluarga pada acara peluncuran Blockbuster Museum. Namun, tidak semua menyambut baik. Hanya segelintir yang apresiatif dan meralat keraguannya terhadap Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: