Mengikuti Proses Tukar Menukar Jenazah Rusia-Ukraina, Jasad Membusuk Akibat Temperatur

Mengikuti Proses Tukar Menukar Jenazah Rusia-Ukraina, Jasad Membusuk Akibat Temperatur

Ambulans milik Ukraina menuju suatu tempat untuk menukar jenazah prajurit Rusia dengan prajurit mereka.-Bud Wichers/Harian Disway-

Setelah ambulans ditinggal, pihak Rusia akan mengambilnya. Sebagai gantinya, mereka memasukkan jasad dari pihak Ukraina. 

Kedua pihak sepakat untuk tidak berkhianat dalam proses tukar menukar jenazah tersebut. Jika ada yang berkhianat, kedua negara tidak akan pernah menjumpai jasad para pahlawannya.

Pemerintah Ukraina mengatakan mereka kehilangan lebih dari 10 ribu prajurit hingga 3 Juni. Mereka mengklaim telah menewaskan lebih dari 30 ribu prajurit Rusia. Namun pihak sipil yang terbunuh dari Ukraina mencapai 27.589 jiwa, hingga 7 Juni.

Claim Ukraina tersebut selalu dibantah oleh Rusia: data yang sampaikan Ukraina terlalu dilebih-lebihkan. Di sisi lain, Ukraina juga membantah setiap klaim yang dilakukan Rusia.

Karena itulah informasi terkait perang di Ukraina yang berseliweran di jagat maya membingungkan. 

Meski keduanya saling membantah soal data korban, Budi telah menyaksikan banyaknya kuburan massal di Ukraina. Puluhan ribu orang tewas gara-gara invasi yang sudah bergulir selama 110 hari itu. Ini fakta yang tidak bisa disangkal.

Entah berapa banyak lagi korban berjatuhan. Perlahan-lahan wilayah timur Ukraina dicaplok Rusia. Makin banyak warga yang mengungsi karena kota tempat tinggal mereka berubah jadi medan pertempuran. 

Situasinya seperti Surabaya 77 tahun silam. Sebagian besar rakyat mengungsi saat sekutu mencoba merebut kembali kemerdekaan Indonesia. Beberapa memilih bertahan dan ikut membantu prajurit bertempur.


Prajutit Ukraina mengawal proses pencarian jenazah di reruntuhan bangunan. Lokasi dirahasiakan.-Bud Wichers/Harian Disway-

Revolusi Nasional Indonesia itu berlangsung selama empat tahun: 17 Agustus 1945 – 27 Desember 1949. Lalu sampai kapan Pertempuran di Ukraina itu berakhir?

Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina, Oleksiy Rezkinoy memprediksi pertempuran baru berakhir pada akhir 2022. Masih setengah tahun lagi. Namun, ia juga masih ragu dengan prediksinya sendiri. "Sulit untuk memprediksi kapan perang akan berakhir, tetapi proyeksi optimistis saya adalah perang mungkin berakhir pada akhir tahun," ujar Reznikov dalam forum GLOBSEC-2022 di Bratislava, Slovakia, seperti dikutip CNN, Minggu, 5 Juni 2022.

Prediksinya itu tergantung pada bantuan akomodasi dan senjata berat dari barat. Rezkinoy mengatakan, negaranya sangat butuh peluncur roket multiple (MLRS), artileri, tank, sistem anti-kapal, pesawat nirawak (drone), rudal, serta pertahanan udara.

Ukraina mulai mengubah strategi perangnya. Di bulan pertama mereka fokus pada sistem pertahanan anti-tank dan anti pesawat. Kini mereka harus bergerak lebih menyerang untuk merebut kembali daerah yang dicaplok Rusia.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana mengirim roket jarak jauh untuk Ukraina.  Kanselir Jerman, Olaf Scholz juga akan menambah kiriman sistem pertahanan udara, tank dan artileri berjenis howitzer.

Bantuan tersebut sudah diterima. Namun Rusia mengklaim telah menghancurkan gudang persenjataan dari barat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: