Permainan Salman Alfarid Belum Menjanjikan, Persebaya Bisa Darurat Bek Kiri

Permainan Salman Alfarid Belum Menjanjikan, Persebaya Bisa Darurat Bek Kiri

Penampilan mengesankan Alta Ballah saat Persebaya menghadapi Bhayangkara FC di Piala Presiden 2022.--

SURABAYA, DISWAY - Persebaya tak lolos ke babak delapan besar Piala Presiden. Bajol Ijo harus angkat koper lebih awal. Di sela kegagalan tersebut, pelatih Persebaya Aji Santoso punya pekerjaan besar. Yakni, bagaimana menutup celah di sektor bek kiri.  

Ada dua pemain yang menempati posisi itu. Yakni, Alta Ballah dan Salman Alfarid. Alta cukup kuat dan kokoh mengawal area tersebut. Itu ditunjukkan pada laga lawan Bhayangkara FC dan Persib Bandung.  

Sayangnya, kedalaman skuad di posisi bek kiri belum bisa mengandalkan pada sosok Salman Alfarid. Pemain yang diboyong dari Persija Jakarta itu perlu kerja keras untuk naikkan level permainannya.

Di laga lawan Bali United, ia kerap kedodoran menghadapi winger Bali United Yabes Roni. Alhasil, ia pun diganti di babak kedua oleh Alta. 

Situasi itu cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, pertengahan Juli mendatang, Alta Ballah dijadwalkan trial ke Eropa. Ia mendapat undangan dari klub La Liga, Valencia, hingga 31 Juli.

Dengan begitu, Alta mungkin bakal absen dua tiga laga kompetisi Liga 1 yang rencananya mulai bergulir pada 23 Juli. Dengan hanya menyisakan Salman, tentu hal tersebut menjadi kabar buruk bagi Persebaya. 

Aji Santoso memahami situasi itu. Bila kondisi memaksa, mungkin Alwi Slamat digeser sebagai bek kiri. Akan tetapi, itu berarti Persebaya akan kehilangan jangkar di lini tengah. Tentu hal tersebut bukan pilihan yang diinginkan.

Nah, Aji pun mulai menjajaki opsi menggeser beberapa pemain untuk bermain di bek kiri. Nama Risky Dwiyan salah satunya. Pemain jebolan Persebaya U-20 itu sebetulnya beroperasi sebagai gelandang. Namun, ketatnya persaingan di lini tersebut membuat opsi mencoba Risky bermain sebagai bek kiri paling memungkinkan.

”Risky kebetulan memiliki kaki kiri yang kuat. Kami akan coba, selain posisi naturalnya di gelandang. Ada juga Dicky (Kurniawan). Kaki kiri Dicky juga kuat,” terangnya.

Hal berbeda di posisi bek kanan. Aji Santoso seharusnya puas dengan penampilan Catur Pamungkas. Ia tak menyia-nyiakan kesempatan ketika dimainkan lawan Bali United. Itu setelah posisi bek kanan seolah menjadi paten milik pemain jebolan Aji Santoso International Football Academy (ASIFA), Arizky Wahyu.

Arizky sempat diturunkan dalam dua kali pertandingan. Sama-sama 90 menit full. Di dua laga itu sektor kanan Persebaya benar-benar meninggalkan lubang. Arizky tidak baik dalam bertahan. Plus, minim kontribusi membantu penyerangan.

Hal itu berbeda ketika Catur bermain. Aji sendiri menyebut Catur akan menjadi debutan yang bakal meledak di kompetisi nanti. ”Saya melihat potensi besar dari tim ini,” kata Aji.

”Dalam laga terakhir melawan Bali United, kami bisa melihat beberapa pemain muda dan calon debutan di Liga 1 tampil begitu solid. Inilah gunanya preseason,” lanjutnya.

Saat lawan Bali United, penampilan Catur memang taktik dan lugas. Winger Bali United yang juga skuad timnas Irfan Jaya dibikin tak berkutik. Catur bisa menjadi solusi di posisi bek kanan. Posisi yang selama ini dianggap publik lemah ketika Koko Ari Araya gabung timnas.(*)

Sumber: