Empat RS Darurat di Jatim Resmi Ditutup

Empat RS Darurat di Jatim Resmi Ditutup

Pemandangan Ruang Medis RSDL Indrapura sebelum penutupan pada April lalu.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Jawa Timur termasuk lolos dari ujian akhir pandemi Covid-19. Itu terbukti dengan tidak adanya lonjakan kasus pasca-Lebaran. Empat rumah sakit darurat lapangan (RSDL) pun resmi ditutup.

Di antaranya, RSDL Indrapura yang sudah lebih dulu ditutup pada April. Menyusul RSDL Bangkalan, RS Lapangan Ijen Boulevard di Malang, dan RS Lapangan Dungus di Madiun. Penutupan itu sesuai instruksi langsung dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Tentu keputusan tersebut berdasarkan data kondisi terkini. Bahwa penanganan pandemi Covid-19 sudah makin terkendali. Apalagi, pemerintah pusat pun telah melonggarkan kebijakan pemakaian masker.

Kondisi yang terkendali juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 mungkin akan segera berakhir. Bahkan, siap memasuki masa endemi. ”RSDL Bangkalan sudah lama tidak merawat pasien Covid,” ungkap Ketua Relawan Pendamping pada Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (PPKPC-RSDLB) Radian Jadid.

RSDL Bangkalan memiliki 56 personel relawan (nakes dan nonnakes) serta 46 tenaga security dan CS serta kapasitas 336 bed/tempat tidur. RSDLB  telah menangani 916 pasien Covid-19. Sebanyak 836 orang dinyatakan sembuh, 32 orang dirujuk ke faskes yang lebih tinggi, serta 48 orang melanjutkan isolasi mandiri. Sedangkan angka kematian adalah nol.  

Menurut Jadid, RSDL Bangkalan ditutup lantaran masa pinjam pakai barang milik negara kepada Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) telah selesai. Dengan demikian, harus dikembalikan dan dituangkan dalam berita acara serah terima.


Ketua Relawan Pendamping RSDL Bangkalan Radian Jadid (tengah) bersama petugas keamanan usai prosesi penutupan RSDL Bangkalan.-Boy Slamet-

RSDL Joglo Dungus Madiun berhasil menangani 1.477 pasien Covid-19. Terdiri atas 731 pasien laki-laki dan 746 perempuan. Dari jumlah tersebut, 24 pasien dirujuk, 26 pasien melanjutkan isoman, dan 1 meninggal. Sementara itu, sisanya dinyatakan sembuh.

RSDL Ijen Boulevard Malang punya kapasitas 320 bed. Bahkan, ditingkatkan saat gelombang ketiga varian Omicron, yakni menjadi 340 bed. Jumlah pasien yang dirawat juga relatif sama dengan RSDL lain.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Jatim Makhyan Jibril mengatakan bahwa total kapasitas bed RSDL di Jatim mencapai 1.158 unit. Kini bed occupancy ratio (BOR) mencapai nol persen. Dan BOR ICU dan BOR Isolasi RS hanya 1 persen.

”Mengingat BOR di Jatim sudah rendah, dipertimbangkan dan diputuskan akhirnya rumah sakit lapangan ditutup,” katanya saat dikonfirmasi kemarin. 

Dengan demikian, perawatan pasien yang terpapar Covid-19 saat ini difokuskan di rumah sakit rujukan. Baik yang bergejala ringan maupun berat.

Dengan kondisi yang melandai, RS rujukan tentu bisa mengatasi pasien Covid-19. Apalagi, angka positivity rate Jatim saat ini hanya 1 persen. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Jatim saat ini sebanyak 280. 

Namun, kondisi yang membaik harus terus ditingkatkan. Hingga pandemi beralih ke endemi. Salah satunya dengan peningkatan capaian vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: