Mengenal Entrepreneurs' Organization (8): Saat Terpuruk, Haris Riyadi Berbagi Pengalaman di EO

Mengenal Entrepreneurs' Organization (8): Saat Terpuruk, Haris Riyadi Berbagi Pengalaman di EO

Haris Riyadi di ruang kerjanya di Surabaya-BOY SLAMET-Harian disway-

Haris Riyadi sempat terpuruk saat pandemi Covid-19. Omzet PT Dhisa Manunggal Karya (DMK) yang dipimpinnya turun hingga 70 persen. Untung ia menjadi member Entrepreneurs' Organization (EO) yang membuatnya optimistis. 

---

Barangkali kesuksesan selalu ada faktor luck-nya. Tetapi, bangkit dari keterpurukan adalah murni tentang kualitas manusianya. Haris Riyadi membuktikan itu.

DMK yang memproduksi aspal berhasil melalui badai pandemi tanpa catatan merah. Misalnya, tak ada satu karyawan pun yang dirumahkan. Baik yang manajerial maupun operasional di depo.

BACA JUGA:Mengenal Entrepreneurs' Organization (7): Haris Suplai Aspal Bandara hingga Sirkuit Mandalika

Ya, banyak perusahaan menurunkan target dan ambisi sepanjang pandemi Covid-19. Mampu bertahan saja sudah merupakan capaian yang bagus. Apalagi ditambah tanpa adanya pemecatan karyawan.

“Untuk yang di depo kami gilir jadwal kerjanya,” ujar Haris saat ditemui di kantornya pada Jumat, 1 Juli lalu. Perjuangan selama pandemi itu sulit dilupakannya. Bahkan mungkin bakal terkenang selamanya.

Selama hampir 20 tahun memimpin DMK, tak ada masa sesulit ketika pandemi berlangsung. Dua tahun yang benar-benar menjadi ajang pembuktian kegigihannya. Iklim bisnis pun makin tak kondusif.

Seluruh proyek berhenti lantaran tak ada suntikan anggaran lagi. Pembayaran dari pelanggan macet. Ia pun musti mengurus negosiasi ke bank untuk jadi pihak penengah. 

“Wah, itu paling pusing. Tidur aja sering kebangun jam tiga pagi,” terang lelaki yang mengidolakan Steve Jobs itu. Bahkan, tingkat kesulitannya itu melebihi masa awal Haris membangkitkan DMK dari ancaman kebangkrutan. Yakni saat Haris kali pertama nyemplung mengelola perusahaan pada 2006.

Tentu semua kesulitan saat pandemi itu menyedot energi yang begitu besar. Tak ada kata putus asa baginya. Haris sempat dilanda kebingungan. 

“Kalau gak ada EO, mungkin saya sudah frustrasi,” katanya. Di momen seperti itulah, EO menjadi sumber penyemangat sendiri. Momentumnya juga pas. Haris resmi jadi member pada Januari 2020.

Jalan tiga bulan, pandemi Covid-19 datang. Untung EO sudah membagi kelompok kecil. Yakni untuk forum belajar bersama.

Kelompok itu terdiri dari 7 orang. Mereka intens untuk saling berbagi pengalaman. Saling mendukung satu sama lain. Dan tanpa menggurui satu sama lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: