Mengenal Entrepreneurs' Organization (8): Saat Terpuruk, Haris Riyadi Berbagi Pengalaman di EO
Haris Riyadi di ruang kerjanya di Surabaya-BOY SLAMET-Harian disway-
Ia sempat mengikuti beberapa learning event pengembangan diri sebelum pandemi. Digelar di Novotel Samator. Yang paling ia ingat adalah permainan lego series style.
“Kami diminta menata lego itu. Tapi tidak asal,” kata lelaki 41 tahun itu. Melainkan dilengkapi dengan story telling. Setiap potongan lego yang dipasang harus mewakili tujuan. Dan itu harus disampaikan dalam forum.
Permainan itu ternyata membantu mengurai kemelut dalam pikiran. Memetakan secara efektif tujuan yang tertanam dalam benak. Sehingga langkah yang akan diambil pun lebih terukur.
Dari situ juga melatih manajemen risiko. Yang secara tak langsung bisa berguna. Terutama di masa-masa sulit seperti pandemi.
“Saya bersyukur menjadi bagian dari EO. Karena bisa menjadi pribadi sekaligus pengusaha yang lebih baik lagi,” terangnya. Bahkan bisa belajar banyak hal dari sesama anggota. Belajar ketangguhan dengan menerima kenyataan secara lapang dada.
Hal-hal seperti itulah yang tak banyak ditemui di lingkaran pergaulannya. Apalagi, kata Haris, makin tua makin jumlah kawannya sedikit. Meski ia juga sering kali berdiskusi dengan mereka.
“Tapi kalau kita cerita masalah malah dapatnya nasihat,” ujarnya. Dan itu justru tak menyelesaikan masalah. Berbeda dengan di forum EO. Sesama anggota tak boleh menasihati. Hanya boleh berbagi pengalaman saja.
Bagi Haris, pola komunikasi di EO sangat efektif. Lebih sehat karena tak boleh saling menghakimi. Dan itu cocok bagi para pengusaha yang biasanya sering merasa tahu. “Saya, misalnya, sebelum gabung EO itu suka judgment. Itu baru ketahuan saat gabung. Jadi saya makin banyak belajar. Semoga konsisten terus ,” tandas Haris. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: