Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Menemukan Rumah dan Kuburan Sarikem (6)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Menemukan Rumah dan Kuburan Sarikem (6)

Bob Schellens merekam pembicaraan ibu-ibu di Asem Jajar. Di gang sempit itu pernah ada anak yang diadopso ke Jerman., Rabu, 3 Agustus 2022-Abimanyu Ardiansyah/Harian Disway-

Ibu-ibu di gang 6 berkumpul. Mereka menunjukkan rumah nomor 29. Yang punya bukan Sarikem, tetapi orang lain. Sepengetahuannya, rumah itu tidak pernah ditinggali orang bernama Sarikem. Terutama pada 1981, saat Bob dilahirkan.

Namun, beberapa bulan terakhir ada orang asal Jerman mencari ibu kandungnya. Juga di gang sempit itu. Mereka sudah bertemu. Sang ibu pindah ke daerah Sepanjang, Sidoarjo. 


Warga Asem Jajar penasaran dengan kisah Bob Schellens yang mencari ibu kandungnya di Surabaya.-Abimanyu Ardiansyah/Harian Disway-

”Kalau Sarikem pernah ada, tapi tidak tinggal di sini. Tinggal di dekat makam,” sahut salah seorang ibu. Mentari mulai tenggelam. Kami langsung menuju Makam Asem Jajar yang di tengah-tengahnya berdiri pohon asam tua yang sangat tinggi. Kata warga, nama Asem Jajar berasal dari pohon itu.

Pria yang mengantar kami menunjukkan arah menuju makam. Rupanya lokasinya sepelempar batu. Tinggal menyeberang sudah sampai.

”Sarikem dulu tinggal di makam ini. Tapi, dia sudah meninggal,” kata salah seorang ibu yang ikut menemani kami. Dia menunjukkan letak makam Sarikem yang berada tepat di bawah pohon asam itu.

Bob mendekatinya dan melihat nama yang tertera di batu nisan. Sarikem lahir 30 Juni 1930. Dia wafat pada 18 Februari 2016. Selisih 3 hari dengan ulang tahun Bob ke-35. Bob lahir 15 Februari 1981.

Sayang sekali. Andai saja Sarikem masih hidup, Bob bisa menanyakan banyak hal kepadanya: Bagaimana wajah sang ibu. Apakah dia berparas seperti wanita keturunan Arab seperti paras Bob. Mengapa alamat sang ibu tercatat di Hotel Chandra? Dan banyak lagi pertanyaan yang bisa disampaikan.


Bob Schellens merekam makam Sarikem di Makam Asem Jajar, Rabu, 3 Agustus 2022.-Abimanyu Ardiansyah/Harian Disway-

Rumah Sarikem rupanya tak jauh dari makam itu. Dahulu dia tinggal di permukiman kumuh di bantaran sungai. Pemkot Surabaya sudah menertibkannya. Rumah-rumah tersebut sudah diubah jadi jalan paving. Sementara itu, sungai yang melintasi Asem Jajar dinormalisasi.

Menurut ibu-ibu yang menjadi informan kami, Sarikem memang sering berurusan dengan imigrasi. Dia jadi perantara orang-orang yang ingin jadi asisten rumah tangga di luar negeri.

Bukan tak mungkin dia juga membantu proses adopsi anak-anak ke Belanda atau Eropa. Mungkin anak asal Asem Jajar yang dibawa ke Jerman itu juga diadopsi lewat perantara Sarikem. 


Bob Schellens merekam sungai yang sudah dinormalisasi pemkot di Asem Jajar. Sarikem pernah tinggal di bantaran sungai itu.-Abimanyu Ardiansyah/Harian Disway-

Azan Magrib berkumandang. Hari makin gelap. Perjalanan ke Asem Jajar memang cukup mengecewakan. Namun, setidaknya rasa penasaran Bob tentang Sarikem sudah terbayar.

Sasaran berikutnya, saksi lain bernama Martha Kaitonda di Jalan Petemon III Nomor 67 B. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: