Catatan dari Pameran Seni Lukis Nasional ”Bias Borneo” (1); Kulturistiwa: Bias Borneo
--
Dalam penciptaan karya seni haruslah dengan libido energi yang besar yang kemudian ditransformasikan dalam sebuah karya.
Bias yang dalam kamus bahasa Indonesia memiliki makna: belokan arah dari garis tempuhan karena menembus benda bening. Jika suatu benda dimasukkan dalam air bening, maka apabila kita lihat, benda tersebut akan tampak berbelok, berkelok. Apa yang ditangkap mata adalah hasil pembiasan air terhadap benda.
Kata ’bias’ pun bisa bermakna idola yang difavoritkan. Ini dalam ranah arti modern anak muda K-Pop.
Jika kita rangkum dari beberapa makna ini, tajuk Bias Borneo sesungguhnya adalah harapan agar Borneo mampu menampilkan sesuatu yang tidak disangka-sangka, sesuatu yang indah dan menjadi idola, suatu karya yang dihasilkan dengan letupan energi positif dan mempengaruhi banyak orang.
” ... negeri utara Kuru dalam kitab Ramayana sudah dikatakan, tidak akan menjadi negeri yang benar. Karena tidak ada Up and Down... karena tidak ada perjuangan... semuanya senang-senang. Tidak terlalu sedih. Tenang-tenang.......
Apa engkau ingin menjadi bangsa yang demikian,...Saudara- saudara?
TIDAKKKK!!” (*/Kurator Bias Borneo, penulis yang fitrahnya pelukis, tinggal di Yogyakarta)
Indeks: Gagasan IPKS menyatukan potensi perupa Borneo, baca selanjutnya…
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: