Wapres Ma’ruf Amin Hadiri Napak Tilas Sarbumusi

Wapres Ma’ruf Amin Hadiri Napak Tilas Sarbumusi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka acara Napak Tilas dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) di Graha Mahar Agung Tulangan, Jalan Raya Tulangan.-Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- WAKIL PRESIDEN (Wapres) KH Ma’ruf Amin mengingatkan kembali bahwa dunia kerja global memperlihatkan kerentanan di bidang sosial-ekonomi selama pandemi Covid-19. Terutama bagi pekerja migran, pekerja perempuan, pekerja informal, dan pekerja dengan disabilitas. 

Oleh sebab itu, Ma’ruf minta pemerintah, pengusaha, dan buruh untuk menjaga komitmen bersama. Yakni, memantapkan kesiapan pekerja. Itu menjadi penting sebagai upaya mengatasi dampak krisis di masa depan.

”Apalagi saat ini, kita memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia maju,” ungkapnya saat menghadiri acara Napak Tilas dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) di Graha Mahar Agung Tulangan, Jalan Raya Tulangan, Sidoarjo, Jumat, 30 September 2022. 

Maka, dibutuhkan beberapa hal untuk menyiapkan tenaga kerja. Di antaranya, harus lebih produktif, memiliki kapasitas dan kapabilitas. Juga, tahan dan adaptif dalam situasi yang terus berubah.

Tidak hanya itu, dunia kerja baru yang menjadikan pekerja sebagai pusatnya akan menuntut upaya pemulihan. Bahkan juga berpusat pada pekerja. Yaitu, dengan memperhatikan hak, kebutuhan, dan aspirasi buruh.

Itu, kata Ma’ruf, sejalan dengan mandat Deklarasi 100 Tahun Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Ada sekian poin penting yang direkomendasikan. Dan harus segera dilakukan. 

”Bahwa dialog sosial menjadi mekanisme yang paling efektif dalam menyampaikan masukan-masukan untuk merumuskan kebijakan. Terutama dalam merespons tantangan di bidang ketenagakerjaan,” tandasnya.

Untuk itu, Ma’ruf berpesan agar K-Sarbumusi terus memperhatikan visi, agenda, dan tren global di bidang ketenagakerjaan. Serta, terus memegang teguh nilai-nilai dan paham nahdliyin dalam merespons berbagai persoalan.

Menurutnya, dialog sosial yang dimandatkan ILO sangat selaras dengan cara berpikir NU. Sebab, dialog sosial akan menunjang kohesi sosial. Dengan demikian, itu bisa berkontribusi pada perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pekerja.

”Ini juga yang sebetulnya diinginkan NU. Kebaikan dan perbaikan bagi umat, bangsa, dan negara,” tegasnya. Ma’ruf pun mengapresiasi segala kiprah K-Sarbumusi sebagai badan otonom NU sejak 1955. Bahwa kini telah menjadi satu dari lima organisasi pekerja terbesar di Indonesia dengan jumlah keanggotaan mencapai ratusan ribu orang. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: