Liga 1 Dilanjutkan dengan Sistem Sentralisasi, Setelah Itu Dijanjikan Kembali ke Format Home Away

Liga 1 Dilanjutkan dengan Sistem Sentralisasi, Setelah Itu Dijanjikan Kembali ke Format Home Away

Dirut PT LIB, Ferry Paulus-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAYTanda-tanda akan dimulainya kembali Liga 1 musim ini sudah tampak. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mulai memanasi mesin. Itu terlihat ketika operator kompetisi tersebut menggelar workshop panpel pertandingan pada 23–25 November di Jakarta.

Acara itu cukup mendadak. Bahkan, informasi yang didapat Harian Disway, undangan tersebut disampaikan secara lisan. LIB meminta seluruh tim mengirimkan perwakilan. Mengingat, kegiatan sudah dimulai hari ini. Undangan tertulis disusulkan.

Tiap klub diminta mengirim lima perwakilan. Yakni, ketua panpel, general coordinator, security officer, medical officer, dan media officer. Selain materi kelas, juga akan dilakukan simulasi di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kabarnya, workshop mendadak itu tak lepas dari mulai sudah adanya sinyal dari Polri untuk melanjutkan kompetisi. Setelah pertemuan di Kemenpora pada Jumat (18/11), direksi LIB memang terus berkomunikasi dengan Polri.

Sudah ada lampu hijau. Hanya, masih sebatas lisan. Mungkin satu dua hari ini izin akan diberikan. Belum diketahui apakah izin itu bakal diberikan untuk 2 Desember atau tanggal lain. 

Namun, informasinya, lanjutan kompetisi nanti tak memakai sistem home away. Format akan diubah menjadi sistem sentralisasi (bubble) tanpa penonton. Itu seperti yang dijalankan pada musim lalu. Saat pandemi Covid-19 menerjang.

BACA JUGA:Tabrakan dengan Agenda Timnas, Klub Liga 1 Terancam Tanpa Skuad Terbaik

Kali ini pilihan bubble tak lepas dari tragedi Kanjuruhan, Malang, yang mengakibatkan jatuhnya 136 korban jiwa. Salah satu evaluasi dari kejadian tersebut adalah kondisi stadion yang tak memenuhi syarat keamanan dan keselamatan. Nah, aparat kepolisian sepertinya tak ingin kecolongan lagi. 

BACA JUGA:Persebaya Siapkan Uji Coba dengan Klub Liga 1

Selain itu, memakai sistem home away cukup berisiko. Pasalnya, tidak semua stadion yang dipakai kandang klub Liga 1 lolos verifikasi. Terutama pada aspek keamanan dan keselamatan. Dua hal kini menjadi prioritas pascatragedi Kanjuruhan. 

Namun, sistem bubble itu bukan harga mati. Kabarnya, hanya akan berjalan sampai selesainya putaran pertama. Selanjutnya, LIB melakukan evaluasi lagi untuk memastikan kemungkinan liga dilanjutkan dengan format home away. Plus dengan kehadiran penonton. (Gunawan Sutanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: