Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang

Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pembunuhan model begitu juga terjadi di Inggris baru-baru ini. Dikutip dari The Guardian, Kamis, 25 Agustus 2022, bertajuk Woman, 73, Jailed for Killing Coercive Husband. Istri yang membunuh suami dikenai hukuman ringan.

Kejadiannya di Newcastle, Inggris Utara. Janet Dunn, 73, membunuh suami, Anthony Dunn, 81, di rumah mereka. Caranya, ketika Anthony tidur, Janet meletakkan bantal di wajah suami, lalu diduduki. Tak sampai dua menit, Anthony tewas.

Dalam pemeriksaan polisi, Janet tidak berbelit. Dia langsung mengakui membunuh Anthony. Sebab, selama pernikahan 53 tahun, Janet merasa tertekan. Anthony suka mengumbar emosi, mengatur, membentak, dan memukul Janet. Bahkan, menghamburkan harta sampai punya banyak utang.

Janet tidak melawan selama 53 tahun. Sebab, dia mempertahankan kerukunan di depan dua putri mereka. Kini dua putri mereka sudah menikah dan sudah punya anak. Namun, Anthony tetap bertindak kasar terhadap istri setelah anak-anak mereka sudah berkeluarga.

Sampai ketemu hari, saat Anthony tertidur seusai memukul Janet. Sebelum tidur, Anthony tersenyum ke Janet, tanda puas. Lalu, Janet membunuhnya dengan bantal. 

Polisi menyelidiki semua pengakuan Janet. Memeriksa banyak saksi. Terutama dua anak perempuan mereka. Hasilnya, karakter Anthony memang sesuai keterangan Janet. Akhirnya Janet diadili.

Pengacara, bahkan jaksa kasus tersebut, sedih mengadili perkara itu.

Jaksa Peter Glenser di persidangan mengatakan, putri bungsu pasangan itu memberikan bukti kepada polisi bahwa masa kecil dua anak keluarga tersebut tidak bahagia. Sebab, ayah mereka bersikap kasar, sering memukul ibu. Bahkan, menghabiskan harta penghasilan Janet di masa muda.

Hakim Paul Sloan berkata, ”Setelah puluhan tahun kepatuhan terdakwa, akhirnya senyuman itulah yang membuat terdakwa patah kesabaran. Kemarahan dan frustrasi terdakwa yang ditekan selama bertahun-tahun meluap. Terjadilah pembunuhan.”

Kamis, 25 Agustus 2022, Janet divonis hukuman lima tahun penjara. Jauh lebih ringan daripada rata-rata vonis untuk pembunuh di sana (walaupun masih lebih ringan Richard Eliezer, terpidana pembunuh Yosua).

Perkara itu membuat warga Inggris terharu. Banyak orang protes, mestinya Janet dibebaskan. Tapi, hukum tetap harus ditegakkan walau esok langit akan runtuh.

”Cinta sampai mati” cuma slogan. Kata mutiara. Umumnya diucapkan orang sebelum menjalani lika-liku dinamika cinta. Tapi, setelah mengalami guncangan cinta yang membuncah, kesabaran orang diuji. 

Hanis dan Janet tidak kuat mempertahankan kesabaran. Kata mutiaranya berubah jadi: ”Aku cinta, kamu mati”. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: