Polsek Sukolilo Pelajari Krav Maga, Seni Bela Diri Asal Israel: Dipakai FBI, Mossad, hingga SWAT

Polsek Sukolilo Pelajari Krav Maga, Seni Bela Diri Asal Israel: Dipakai FBI, Mossad, hingga SWAT

Kapolsek Sukolilo, Muhammad Soleh (berbaju hijau) mengikuti latihan seni beladiri Krav Maga dari Sekolah Ilmu Beladiri Unicombat saat di halaman tengah Polsek Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023).-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dalam penanganan tindak kejahatan para pelaku seringkali memberikan perlawanan. Terutama pelaku yang membekali diri dengan senjata. Seperti sajam, airsoft gun, bahkan senjata api.

 

Oleh karena itu, penegak anggota polisi perlu memiliki skill bela diri. Agar tidak menjadi korban.

 


Kapolsek Sukolilo, Muhammad Soleh, ikut serta mengarahkan letak kaki anggota polisi saat mengikuti seni beladiri Krav Maga dari Sekolah Ilmu Beladiri Unicombat saat di halaman tengah Polsek Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023).-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway

 

Para anggota dari Unit Reskrim dan Sabhara Polsek Sukolilo berbaris untuk Apel. Usai Apel biasanya anggota bubar dan kembali melaksanakan tugas sesuai tupoksi nya. 

Namun, pada Sabtu pagi, 25 Februari 2023, ada kebiasaan berbeda di Mapolsek Sukolilo di Jalan Manyar Kerto Adi I, Surabaya. Mereka masih tetap berkumpul di sana. Sebuah matras warna biru digelar di lapangan Polsek. 

Hari itu adalah hari pertama latihan bela diri Krav Maga bagi para anggota Polsek. Kapolsek Sukolilo, Kompol Muhammad Sholeh mendatangkan 4 coach (pelatih) Krav Maga dari Uni Combat Academy.

Tujuannya, Sholeh ingin meningkatkan keahlian bela diri anggotanya. Sehingga saat mendapati situasi yang mengancam masyarakat ataupun diri mereka, anak buahnya bisa mengantisipasi dan menangkapnya.


Sejumlah anggota kepolisian dari Polsek Sukolilo mengikuti latihan Beladiri Krav Maga dari Sekolah Ilmu Beladiri Unicombat saat di halaman tengah Polsek Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023).-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway

Pukul 08.00 latihan dimulai. Semua anggota yang berlatih melakukan doa bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan. Latihan tersebut dipimpin oleh coach Randy Tumewa. 

Pada latihan pertama ini, coach Randy memberikan Dua teknik dalam Krav Maga. Yakni Arrest and Control tactics dan Knife and Gun Defense.

Dalam teknik Arrest and Control tactics, coach Randy mengajarkan bagaimana jika anggota polisi mendapatkan ancaman, namun pelaku tidak membawa senjata (tangan kosong).


Kapolsek Sukolilo, Muhammad Soleh (berbaju hijau) mengikuti latihan seni beladiri Krav Maga dari Sekolah Ilmu Beladiri Unicombat saat di halaman tengah Polsek Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023).-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway

Sedangkan teknik yang kedua merupakan teknik saat lawan (pelaku kejahatan) mengancam dengan sajam atau pistol. Ia juga menjelaskan bahwa dalam Krav Maga, tidak ada langkah mundur. Dan paling lama 3 detik dalam menyerang.

“Saat kita ditodong, pelaku pasti menginginkan sesuatu dari kita. Jangan pernah lakukan kontak mata dengannya. Lihat bagian bahu atau dada. Buat seolah-olah kita lemah. Kemudian rusak fokusnya,” papar coach Randy.

Setelah fokusnya terganggu, saat itulah kita melakukan serangan. “Tangan kiri memegang barrel (laras pistol, red) penyerang. Tangan kanan pegang bagian pergelangan tangannya. Kita harus keluar dari garis serangan (arah ujung pistol). Setelah berhasil merebut pistol kita harus kokang,” ucapnya. Randy bilang, tujuan mengokang senjata adalah untuk memastikan apakah senjata itu asli atau tidak.

Usai coach Randy memberikan penjelasan dan contoh, 30 anggota Polisi itu langsung mempraktekkannya. Mereka begitu antusias dengan bela diri yang baru mereka kenal itu. Latihan berlangsung sekitar 1 jam. Dan ditutup dengan diskusi.

Kapolsek Sukolilo Kompol M. Sholeh menjelaskan ia memilih bela diri Krav Maga yang diajarkan kepada anggotanya, karena menurutnya Krav Maga paling efektif dipelajari dan diterapkan dalam tugas.

“Tindak kejahatan semakin hari semakin berkembang. Pelaku bahkan semakin nekat dan berani melawan petugas. Untuk itu saya rasa bela diri krav maga ini yang cocok,” kata Sholeh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: