Polsek Sukolilo Pelajari Krav Maga, Seni Bela Diri Asal Israel: Dipakai FBI, Mossad, hingga SWAT
Kapolsek Sukolilo, Muhammad Soleh (berbaju hijau) mengikuti latihan seni beladiri Krav Maga dari Sekolah Ilmu Beladiri Unicombat saat di halaman tengah Polsek Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023).-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
“Krav Maga ini juga sudah sangat populer digunakan oleh polisi-polisi di negara-negara maju. Contohnya Inggris, Amerika, dan di negara asalnya Israel. Karena Krav Maga ini the real street fighting. Teknik yang dipelajari juga dari kejadian-kejadian yang nyata di jalanan,” imbuh Sholeh.
Anggota kepolisian dari Polsek Sukolilo mengikuti latihan Beladiri Krav Maga dari Sekolah Ilmu Beladiri Unicombat saat di halaman tengah Polsek Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/2/2023).-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway
Sholeh juga mengatakan teknik-teknik krav maga sangat cocok diterapkan dalam mengantisipasi kejahatan dan gangguan kamtibmas di wilayah Hukumnya. Kedepannya Polsek Sukolilo akan rutin berlatih Krav Maga Setiap hari Sabtu.
Teknik Krav Maga asal Israel
Seni bela diri asal Israel, Krav Maga (pertarungan kontak) sudah masuk ke Indonesia. Semua bisa mempelajarinya. Termasuk warga sipil.
Tak hanya dikembangkan pasukan Israel, seni bela diri itu juga dipakai pasukan badan penegakan hukum internasional seperti FBI, Mossad, hingga SWAT.
Seni beladiri Krav Maga (pertarungan Kontak) berasal dari Israel yang biasanya digunakan pasukan badan penegak hukum Internasional seperti FBI, Mossad, hingga SWAT tersebut merupakan salah satu upaya Polsek Sukolilo Surabaya dalam meningkatkan Profesional-Julian Romadhon/Harian Disway-Harian Disway Ada sejumlah prisip umum pada seni bela diri itu:
- Jangan terluka
- Menetralkan penyerang secepat mungkin
- Melakukan transisi dari teknik bertahan ke teknik menyerang secepat mungkin
- Eksploitasi semua reflek alami dalam tubuh
- Eksploitasi semua bagian tubuh yang mudah diserang (termasuk mata, tenggorokan, selangkangan, dan lain-lain)
- Penggunaan semua benda yang ada sebagai bantuan
Praktisi Beladiri, Randy Tumewa mengatakan bahwa masyarakat biasa secara mental belum tentu berani melawan orang yang tidak dikenal. Apalagi jika orang itu membawa senjata. Atau lebih dari satu.
(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: