Angin Dukungan untuk Petani Pakel Banyuwangi dari UTM Bangkalan

Angin Dukungan untuk Petani Pakel Banyuwangi dari UTM Bangkalan

Forum Diskusi Pada Acara Solidaritas Petani Pakel--

BANGKALAN, HARIAN DISWAY- Aksi solidaritas untuk petani Pakel di banyuwangi dikemas dalam acara amal di Bangkalan, Selasa, 16 Maret 2023. Berbagai aktivis menyatukan diri di Lara Collective. Mereka membuat pameran dan menyuarakan keadilan untuk petani yang ditangkap gara-gara konflik tanah itu.

--

Sinar senja meredup terbenam berganti sinar bulan menyinari Bangkalan, malam itu. Begitupun binar mata para hadirin yang terus bersinar untuk terus mengikuti rangkaian kegiatan. Empati terhadap sesama manusia yang melandasi acara bertajuk Solidaritas Petani Pakel  itu digelar dengan sederhana. 

Pameran mural dan poster yang menyuarakan keadilan untuk petani Pakel menghiasi dinding kafe di dekat kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan: Rebut kembali Pakel! Bebaskan Petani Pakel!

BACA JUGA:Bye Pandemi! Umat Hindu Surabaya Rayakan Melasti di Kenjeran Tanpa Terpencar Lagi

BACA JUGA:Series Jejak Naga Utara Jawa (38) : Tingkap Unik dan Gerendel Antik

Semua karya itu menegaskan kepada seluruh peserta yang hadir untuk menanggapi isu tersebut dengan serius. Mereka memang ada di Bangkalan, namun dukungan tak mengenal jarak dan tempat.


Mural Dari Komunitas Kumbang--Alfian Nur Riski

Acara itu dihadiri  puluhan orang dari berbagai komunitas, serta mahasiswa UTM. Mereka mendiskusikan konflik agraria berujung pidana di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

Forum diskusi yang dipimpin oleh Perwakilan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Timur dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya. Mereka menjabarkan sejarah dan keadaan terkini tentang konflik pembebasan lahan masyarakat Desa Pakel.

Puisi dan nyanyian bernada protes turut mewarnai acara. Kritik itu disampaikan kepada pemerintah yang dinilai lamban dalam menyelesaikan isu tersebut. 


Poster Solidaritas Petani Pakel--

Acara itu juga mengajak para peserta untuk berdonasi. Segala bentuk hasil donasi nantinya akan diserahkan pada keluarga petani Pakel yang ditangkap.

Konflik agraria yang terus berlarut puluhan tahun itu memang mengiris nalar publik belakangan ini.  Tiga petani Pakel menjadi tersangka buntut konflik tersebut. Masalah makin keruh. 

Hal inilah yang ingin  disuarakan aktivis dari Bangkalan. Negara diminta secepatnya menuntaskan sengketa itu serta menghentikan segala tindak kriminalisasi terhadap waga Pakel.  

Salah satu koordinator acara dengan panggilan, Mad Bacok  mengatakan bahwa acara diselenggarakan oleh kolaborasi antar komunitas Lara Collective. “Pengertian dari nama tersebut kalo bahasa bercandaan kami ya manusia-manusia yang sering disakiti,” ucap pemuda 25 tahun tersebut.

BACA JUGA:Trump Berfirasat akan Ditangkap Soal Kasus Penyuapan Bintang Porno

BACA JUGA:Mengenal Cindicat Picture Komunitas Film Universitas Trunojoyo Launching 5 Film Sekaligus

“Tiga petani yang ditangkap merupakan tulang punggung keluarga, bisa dibayangkan bagaimana keadaan istri dan anak mereka. Donasi yang terkumpul nantinya akan kami berikan untuk keluarga tiga petani tersebut. Selain dukungan moril untuk mereka, sedikit banyak kami juga ingin membantu kebutuhan materi mereka,” tutur pemuda asal Bangkalan tersebut.

Disamping itu, alasan acara ini digelar di wilayah kampus juga ingin menstimulasi mahasiswa sebagai agent of social control untuk peka dengan isu sekitar dan berani menyuarakan.

“Saya ucapkan banyak terima kasih terhadap segala pihak yang telah berpartisipasi. Kami ingin merawat denyut nadi solidaritas yang akan terus tumbuh sampai kapanpun, dan juga untuk warga yang masih tetap berjuang di manapun itu, khususnya di Pakel. Bertahan sedikit lebih lama dan tumbuhlah liar serupa gulma,” pungkasnya.

Acara ditutup dengan penampilan band lokal Bangkalan. Sore hingga malam peserta tetap bertahan. Semangat solidaritas benar-benar terasa.

Akankah Petani Pakel mendapat keadilan di negeri ini? Dari ujung barat Madura, angin dukungan itu berembus hingga ke ujung timur Jawa: Banyuwangi! Butuh angin lebih besar dari berbagai penjuru tanah air agar kasus itu tak jalan ditempat.  (Alfian Nur Riski).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: