Kisah Para Korban Penembakan Massal Nashville

Kisah Para Korban Penembakan Massal Nashville

Bocah-bocah korban penembakan, dari kiri, Will-SCREENSHOT YOUTUBE-

NASHVILLE, HARIAN DISWAY – Suara tembakan itu tak dihiraukannya. Saat yang lain bersembunyi, Evelyn Dieckhaus justru berlari. Bukannya kabur, dia ingin menyalakan alarm.

 

Di sekolahnya Covenant School, Tennessee, Nashville, Evelyn harus meregang nyawa, 27 Maret 2023. Peluru yang dimuntahkan Audrey Hale, pembunuh keji itu, bersarang di tubuh Evelyn yang sedang membunyikan alarm kebakaran.

 

Dikutip DailyMail, keluarga Evelyn begitu terpukul atas kepergian bocah berumur 9 tahun tersebut. Terlebih Evelyn memang begitu disayang keluarga. Nama panggilannya adalah Shining Light. Cahaya Terang. Dan cahaya itu akhirnya bersemayam di keabadian karena jiwanya yang ingin selalu menolong.

 

Dua siswa lain yang tewas adalah Will Kinney dan Hallie Scruggs. Keluarga Will menyebut anak itu sebagai sosok dengan ’’kebaikan yang tidak pernah gagal’’. Will juga kakak yang baik, selalu menyayangi kedua adik perempuannya. Keluarga Kinney pun menuliskan pesan-pesannya untuk Will. Mereka mengungkapkan rasa sangat. Kejadian itu benar-benar menusuk perasaan. Meski begitu, mereka mengaku tetap kuat untuk menjalani hidup.

 

Belasungkawa terus membanjiri kota Nashville. Terlebih para siswa itu sepantaran. Baru berusia sembilan tahun. Sayang sekali, di usia yang masih belia itu mereka sudah kehilangan nyawa.

 

Tiga korban dewasa lainnya pun menuai banyak simpati. Mereka adalah kepala sekolah Katherine Koonce, 60; guru pengganti Cynthia Peak, 61; dan juru masak Mike Hill, 61.

 

Brittany Hill, anak Mike Hill, tidak bisa menutupi rasa sedihnya. Ia tak menyangka ayahnya bakal menjadi korban penembakan massal. Sudah beberapa tahun ini Mike menjadi juru masak di sekolah itu.

 

Dukungan masyarakat untuk kasus itu terus mengalir. Melalui Local Memphis penggalangan dana untuk keluarga korban ditarget hanya USD 25 ribu atau sekitar Rp 376 juta. Tetapi, hingga Selasa, 28 Maret 2023, perolehan dana sudah menyentuh USD 162 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar.

 

Semoga saja kejadian itu tidak terjadi lagi dan regulasi kepemilikan senjata bisa dikaji kembali. Karena dalam 3 bulan ini saja sudah ada sekitar 130 kasus penembakan massal di negeri Paman Sam tersebut. (Dave Yehosua Tiranda Bongga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: