Megawati Bela Ganjar Pranowo Soal Penolakan Israel di Piala Dunia U-20
Ketum PDIP memimpin pertemuan dengan PPP di kantor pusat DPP PDIP di Jakarta, 30 April 2023. -Twitter @PDI_Perjuangan-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri membela Ganjar Pranowo soal ribut-ribut Piala Dunia U-20 yang batal digelar di Indonesia. Ganjar yang diusung PDIP sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres) pada Pemilu 2024 sempat dihujani kritik gara-gara keputusannya.
Ganjar yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah menolak kehadiran Israel pada kejuaraan yang seharusnya digelar 20 Mei 2023 itu. Stadion Manahan Solo yang jadi salah satu venue Piala Dunia U-20 berada di Jawa Tengah.
Megawati membela Ganjar lewat keterangan pers usai bertemu dengan jajaran pimpinan DPP PPP di kantor DPP PDIP, Jakarta pada hari Minggu, 30 April 2023. Penolakan terhadap kehadiran Israel di Indonesia telah disuarakan oleh berbagai kalangan, termasuk DPP PDIP. Selain Ganjar, kader PDIP lainnya yang menolak adalah Gubernur Bali I Wayan Koster.
Setelah pembatalan drawing di Bali pada akhir Maret lalu, FIFA memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah. Beberapa pemain timnas dan fans sepakbola pun kecewa dengan sikap PDIP dan kadernya.
BACA JUGA:Usai Jogging di GBK, Ganjar Bakal Temui Pimpinan PPP
BACA JUGA:Mega Ganjar
Megawati mengatakan bahwa PDIP tidak memiliki masalah dengan Israel dari sisi sepak bola. Namun, konstitusi Indonesia harus dipertimbangkan dalam hal tersebut. "Dalam hal ini, kenapa? Karena konstitusi kita mengharuskan kita untuk terus berjuang untuk kemerdekaan suatu bangsa," kata Presiden ke-5 RI tersebut.
Dia kemudian mengingatkan kesepakatan yang dicapai dalam Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955. Megawati menekankan pada sila kesepakatan dari 29 negara yang menjadi fokusnya. "Sila pertama, tetap memperjuangkan kemerdekaan Palestina," kata putri Sang Proklamator Indonesia: Ir Soekarno.
Ganjar Pranowo dikerubungi simpatisan saat jogging di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu, 30 April 2023-Dokumentasi Tim Ganjar-
Kebijakan Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia
Sejak Merdeka, Indonesia menganut kebijakan luar negeri "bebas dan aktif" yang berfokus pada pengambilan peran dalam masalah regional yang sesuai dengan ukuran dan lokasi. Namun, Indonesia menghindari terlibat dalam konflik di antara kekuatan besar dunia.
Dengan prinsip bebas aktif tersebut, Indonesia memiliki kebebasan untuk menjalin atau tidak menjalin hubungan dengan negara lain, serta mengakui atau tidak mengakui kedaulatan suatu negara.
Artinya, Indonesia dapat menentukan sikap dan kebijakan terhadap isu internasional secara independen dan tidak terikat pada kekuatan manapun, sambil tetap aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan konflik atau masalah dunia.
Untuk melaksanakan kegiatan politik internasional, Indonesia menjalin kerja sama diplomatik dengan negara-negara di seluruh dunia. Namun, ada kalanya perbedaan perspektif membuat Indonesia tidak menjalin hubungan diplomatik. Selain Israel, Indonesia juga tak menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan dan Kosovo. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: