Brawijaya Awards, Cara Babinsa Kodim 0820 Atasi Persoalan Kompleks Probolinggo

Brawijaya Awards, Cara Babinsa Kodim 0820 Atasi Persoalan Kompleks Probolinggo

Babinsa Kodim 0820 Probolinggo berbagi kisah inspiratif di Brawijaya Awards, Kamis 4 Mei 2024.-Tira/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Problem  Probolinggo sangat kompleks. Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kodim 0820/Probolinggo harus ikut mengatasi persoalan linkungan, pertanian, peternakan, kenakalan remaja, hingga konflik antar agama.

Kisah-kisah pengabdian mereka diceritkaan saat penjurian Brawijaya Awards hari ke 4, Kamis, 4 April 2023.

Pelda Ahmad Rido’i sudah 15 tahun menjadi babinsa di Ledok Ombo. Sebagai garda terdepan TNI, ia bertugas untuk menjaga teritorial. Dalam menjaga toleransi antar umat beragama di desa binaan, Ahmad membentuk paguyuban Dharma Hindu-Islam.  Ada salam khusus Hong Ulun Basuki Langgeng. 

Salam itu digunakan di berbagai acara. “Misalnya saat umat muslim memberikan sambutan, usai mengucapkan Assalamualaikum, mereka mengucap salam khusus itu. Begitu pula sebaliknya,” terang  Ahmad kepada tiga juri dari Harian Disway secara daring.

Ahmad punya trik jitu. Ia selalu memberikan tempat terdepan bagi pemuka agama dalam setiap acara keagamaan. Contohnya saat acara Kuningan. “Sebaliknya, saat pengajian, pemuka agama Hindu berada di depan,” terangnya. Itu sebagai bentuk penghormatan.

Sedangkan Serda Eko Purnomo, aktif  mendampingi kalangan pemuda di desanya. Ia berharap lewat program itu, pemuda bisa terhindar dari narkoba dan kenakalan remaja.

BACA JUGA:Brawijaya Awards, Babinsa Kodim Lumajang Kembangkan Kampung Religi hingga Bentuk Grup Reog

BACA JUGA:Brawijaya Awards: Kodim Banyuwangi Andalkan Pupuk Organik dan Penanaman Terumbu Karang

Berbeda dengan Serda Andi Mansup yang membantu masyarakat membudidayakan bebek pedaging di Desa Maron Kidul. Ia terjun langsung sebagai peternak. Sekali panen bisa mencapai 2.600 ekor. Pemasarannya hingga ke luar Probolinggo. “Pasarnya lebih besar di luar Probolinggo. Kami menjualnya ke Surabaya, Banyuwangi, dan Bali,” terangnya.

Andi menceritakan awalnya mereka beternak ayam. Namun, melihat peluang usaha ternak bebek lebih besar mereka akhirnya beralih. “Ternak bebek juga lebih simpel,” katanya.

Ia menarget Maron Kidul jadi sentra bebek. “Untuk mewujudkan itu, nantinya setiap RT akan ada peternak bebek,” kata Andi.


Babinsa Kodim 0820 Probolinggo saat penjurian secara daring Brawijaya Awards.-Tira/Harian Disway-

Kemudian dari desa Laweyan ada Serda Irwanto. Kepeduliannya pada pendidikan mampu mengentaskan dua  lansia dari buta huruf. Proses mengajar yang digunakannya seperti mengajar anak kecil. Harus penuh kesabaran.

Sertu Sawal, Babinsa Kalibuntu secara konsisten mendampingi penanaman mangrove. “Sering terjadi banjir rob. Makanya penanaman mangrove harus terus dilakukan,” paparnya.

Sumber: