Jadi Tuan Rumah The World Scholar's Cup, Wakil Sekolah Ciputra Berlatih Selama Tiga Bulan

Jadi Tuan Rumah The World Scholar's Cup, Wakil Sekolah Ciputra Berlatih Selama Tiga Bulan

Suasana kompetisi debat di Sekolah Ciputra dalam ajang The World Scholar's Cup. -Syahrul Rozak Yahya-

SURABAYA, Harian Disway – Ruang lantai 4 Sekolah Ciputra, tampak ramai pada Sabtu sore, 13 Mei 2023. Sekolah yang berlokasi di kawasan Lidah Kulon, Surabaya, tersebut menjadi tuan rumah The World Scholar's Cup 2023. Sebuah kompetisi yang diadakan oleh World Scholar's Organizer, organisasi pendidikan asal AS.

Jelang dibagikan soal, para peserta yang jumlahnya mencapai 480 siswa dari 27 daerah di Indonesia terlihat serius. Para peserta level Junior, yakni yang berusia 11-13 tahun, menjalani kompetisi debat. Tiap kelas berisi dua tim dengan jumlah masing-masing tiga orang.

Proses debat dilakukan secara tertutup. Jurinya adalah dua orang dari World Scholar's Organizer. Tak ada yang mengetahui materi apa yang jadi ajang untuk diperdebatkan. Namun sebelum debat dimulai, para siswa saling berdiskusi dengan rekan setim. Seperti dilakukan Akeela Raaina Amaretha, Aluna Audreynia Zara dan Naila Karenina Vivadi. Siswa SMP Al Azhar 13, Surabaya.

’’Kami telah mencoba berlatih debat. Berbagai topik yang kami perdebatkan. Kemungkinan topik-topik yang sedang hangat saat ini,’’ ungkap Aluna. ’’Misalnya topik tentang kebangsaan, toleransi dan lain-lain. Persiapan menghadapi kompetisi ini sudah kami lakukan juga di sekolah,’’ timpal Naila.

Begitu pula para siswa yang mengikuti kompetisi collaborative writing. Sebelum soal dibagikan, tampak tiga siswa dari Sekolah Ciputra berdiskusi. Mereka adalah Claire Margareth Sinto, Bianca Madeleine Dinoto dan Jessica Santoso. Setelah itu mereka bersama-sama mengatupkan tangan. Berdoa demi kelancaran.

Mereka telah melakukan persiapan bersama para guru Sekolah Ciputra selama tiga bulan penuh. ’’Kami membuka website Sholar's Cup. Di situ ada guide-nya. Jadi bisa belajar dari situ,’’ ungkap Jessica. Materi-materi dalam website didiskusikan ulang, kemudian dibuat dalam format tulisan ilmiah.

’’Begitu pun dengan kompetisi scholar’s challenge. Bedanya, dalam kompetisi itu kami mencoba mengaitkan tiga topik dalam satu tulisan. Kalau scholar’s writing ini kami sepertinya disuruh membuat tulisan ilmiah,’’ ungkap Bianca.

The World Scholar’s Cup berlangsung selama dua hari. Puncaknya pada Minggu, 14 Mei 2023. Dari kompetisi tersebut akan dijaring tim yang akan mengikuti Global Round. Mereka akan dijaring kembali. Dan puncaknya, 10 tim terpilih dari berbagai dunia akan bertanding dalam tahap akhir di Yale University, New Haven, Connecticut, AS. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: