Pemerintah Genjot Vaksin Booster Kedua, Targetkan Separuh Orang Dewasa diatas 18 Tahun Tervaksin

Pemerintah Genjot Vaksin Booster Kedua, Targetkan Separuh Orang Dewasa diatas 18 Tahun Tervaksin

Jubir Kemenkes Mohammad Syahril-Kemenkes-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan akan melakukan percepatan pemberian vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua

Jubir Kemenkes Mohammad Syahril mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk memperpanjang masa perlindungan dari Covid-19 dan memastikan tidak terjadi lonjakan kasus di Indonesia.

Mantan Dirut RSPI Sulianti Saroso Jakarta tersebut menjelaskan, percepatan vaksinasi menargetkan minimal 50 persen penduduk berusia 18 tahun ke atas mendapat dosis booster dengan tetap memprioritaskan pada kelompok risiko tinggi seperti lansia.


Proses vaksinasi booster kedua-Kemenkes-

BACA JUGA:Mengenal Spesialis Kedokteran Kelautan, Prodi Baru Universitas Hang Tuah Surabaya

BACA JUGA:Timnas Basket Putri Merebut Emas SEA Games 2023

Kebijakan pemberian vaksinasi dosis booster kedua kata Syahril sudah didasarkan pada pertimbangan yang matang.

Pertama, data dan situasi epidemiologi kasus Covid-19 di Indonesia yang masih fluktuatif dalam beberapa waktu terakhir. Kedua, memastikan Indonesia tidak ada kenaikan gelombang kasus akibat ancaman varian baru.

“Pemberian dosis booster kedua ini sangat penting dilakukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 dan mencegah terjadinya lonjakan kasus,” terang dr. Syahril dalam pernyataan resmi 12 Mei 2023.

BACA JUGA:PKB Beri Sinyal Usung Khofifah untuk Pilgub 2024

BACA JUGA:Surabaya-Sidoarjo Waspada! Polsek Sukolilo Ungkap Cara Baru Curanmor di Warkop

Dalam kurun waktu dua minggu terakhir,  memang terjadi peningkatan tren kasus konfirmasi positif Covid-19, kasus aktif, dan perawatan pasien di rumah sakit. Bahkan konfirmasi Covid-19 pernah mencapai lebih dari 2.600 kasus dalam sehari.

Syahril mengatakan, sekitar 30 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap maupun booster serta didominasi oleh lansia.dan hampir separuh pasien yang meninggal di rumah sakit belum mendapatkan vaksinasi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: