Potensi Wilayah Diubah Menjadi Rupiah
Sertu Asfahani, Babinsa Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung Koramil 0807-10 Pakel.-Elvina Talitha Alawiyah-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Salah satu cara mencari peluang mendulang rupiah adalah memanfaatkan potensi yang ada di sekitar kita. Puncak peluang tertinggi adalah mengolah limbah atau sesuatu yang tampak tak berharga dan dibuang.
Itulah yang, antara lain, dilakukan Serda Joko Mulyono dari Kodim Bojonegoro. Bintara pembina desa (babinsa) itu bisa menyulap limbah tersebut menjadi satu kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Limbah pohon pisang itu dikeringkan, lalu dibuat tali dan tempat tisu. Sebenarnya, pohon pisang bukan limbah. Namun, selama ini, setelah berbuah, pohon pisang dibiarkan membusuk begitu saja. Dulu masih digunakan untuk tempat tempe. Tapi, sekarang perajin tempe lebih banyak menggunakan plastik.
Serda Joko Mulyono menggunakan alat pelintir kulit pohon pisang penggerak elektronik di Desa Piyak, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa 16 Mei 2023.-Sahirol Layeli-
Untuk mengumpulkan pelepah pisang kering, babinsa itu memberdayakan masyarakat di Desa Piyak, Kecamatan Kanor, Bojonegoro. Satu kilogram (kg) pelepah pisang kering dihargai Rp 3 ribu. Namun, ia tidak mau mengambil hanya sedikit dari masyarakat. Ia ingin setiap pengambilan langsung dengan jumlah banyak. Minimal 1 kuintal pelepah kering.
Setelah itu, pelepah dibawa pulang untuk diolah menjadi tali dan kotak tisu. Kemudian, ia jual dengan harga tinggi. Satu tempat tisu dibanderol Rp 30 ribu. Sementara itu, tali dijual Rp 4 ribu per kg. Berat satu gulung bisa mencapai 20 kilogram.
Di bagian lain, tepatnya Desa Bomo, di sudut perbukitan di Pacitan lain lagi. Babinsa di sana memanfaatkan pisang sebagai modal pemberdayaan ekonomi masyarakat. Hasil produksinya adalah keripik dan sale pisang.
Kemajuan itu tak lepas dari peran Sertu Muhammad Zuhana, babinsa Kecamatan Punung. Ia mendorong dan memotivasi para pelaku UMKM keripik dan sale pisang. Bahkan, membantu memasarkannya di toko-toko sekitar serta kedai-kedai oleh-oleh di berbagai tempat wisata.
Sertu Muhammad Zuhana, sale pisang di Desa Bomo Kec Punung.-Boy Slamet-
”Saya sering ikut membawa produk mereka ke toko-toko tujuan. Apalagi, pascapandemi, permintaan sudah tinggi. Para pelaku UMKM juga berhasil memperoleh pelanggan dari sistem pemasaran online,” ungkap Zuhana.
Keterlibatan Zuhana dalam UMKM itu membuatnya memiliki pemahaman tentang bahan, pemasaran, dan bagaimana memanfaatkan limbah produksi untuk pakan ternak. ”Industri sale dan keripik pisang sangat ramah lingkungan. Sisa bonggol dan kulitnya dapat diolah untuk menjadi pakan ternak,” ujar pria 43 tahun itu.
Hingga saat ini, terdapat 30 UMKM yang berada di bawah pendampingan Zuhana serta pemerintah desa terkait. Jumlah itu akan terus bertambah lantaran potensi produk kuliner itu dari hari ke hari makin menunjukkan hasil positif.
Hal yang sama dilakukan Sertu Eko Wahyudi dari Kodim Situbondo. Bedanya, babinsa Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, tersebut mengembangkan peternakan kambing di pinggir alas Sumberkolak. Lokasi peternakan itu diberi nama Babinsa Idaman Farm Kandang Alas. Eko memanfaatkan dedaunan dan rerumputan yang banyak ditemukan di hutan pinggir desa binaannya.
Sertu Eko Wahyudi mengecek kondisi salah satu kambing di peternakan Babinsa Idaman Farm Kandang Alas desa Sumber Kolak Situbondo, Kamis (18/05/2023).-Syahrul Rozak Yahya-
Awalnya Eko cuma sendiri. Di pinggiran desa ia bangun 1 kandang berisi 4 kambing miliknya. Dimulai Januari 2023. Dalam tempo 5 bulan, kandangnya sudah berkembang jadi 8 buah. Kambingnya sudah ada 80-an.
Yang menitipkan kambing selain warga Desa Sumberkolak, sekitar Situbondo, juga dari luar daerah. ”Ada yang dari Papua dan Makassar juga,” tutur Eko.
Kini kelompok peternak Babinsa Indaman Farm sudah punya total 7 peternak. Setiap hari setelah subuh mereka masuk ke alas Sumberkolak untuk mencari rambanan berupa rumput-rumput kering yang banyak sekali ditemukan. Tidak sampai dua jam, mereka sudah kembali dengan membawa sekarung besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: