Kloter I Surabaya Berangkat, Lima CJH Batal

Kloter I Surabaya Berangkat, Lima CJH Batal

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyapa calon jamaah haji kloter I Emabarkasi Surabaya di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, 24 Mei 2023. -ARYA PAMUNGKAS-HARIAN DISWAY-

URABAYA, HARIAN DISWAY - Kloter  pertama calon jamaah haji (CJH) dari Jawa Timur sudah berangkat ke Arab Saudi. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang melepas keberangkatan mereka dari Asrama Haji Surabaya, Rabu, 24 Mei 2023.

Sebanyak 445 CJH dan 5 orang petugas kloter take off dari bandara Internasional Juanda pukul 09.15. Mereka naik pesawat Boeing 747-400 berkapasitas 450 kursi. 

Total ada 84 kloter dari embarkasi Surabaya. Total jCJH-nya sebanyak 36.928 orang. 

Jamaah dari Jawa Timur sebanyak 35.152 orang. Lalu, jamaah dari Bali 698 orang dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 668 orang. Sementara petugas kloter sebanyak 420 orang. 


CALON JAMAAH HAJI kloter pertama 2023 berangkat dari Bandara Internasional Juanda, 24 Mei 2023. -ARYA PAMUNGKAS-HARIAN DISWAY-

Dari jumlah itu, ada lima orang yang dinyatakan gagal berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. "Lima calon jamaah haji itu berasal dari Surabaya dan Bangkalan. Mereka adalah M Kiwau, Ali, Nurida, Karim, dan Wasik. Kiwau meninggal dunia sebelum berangkat ke asrama Haji. Lalu, tiga orang sakit dan satu orang mengundurkan diri karena gangguan kejiwaan," kata Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram.

Tenaga Ahli Menteri Agama Hasanuddin Ali menambahkan, hal paling fundamental yang harus dijaga memang kesehatan. "Jangan terlalu memaksakan dalam beraktivitas, termasuk beribadah sunah. Karena, kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini berkisar antara 40-45 derajat celsius," ucapnya.


CALON JAMAAH HAJI kloter I embarkasi Juanda mengantre naik ke pesawat, 24 Mei 2023. -ARYA PAMUNGKAS-HARIAN DISWAY-

Siti Cholifa, Salah satu seorang jamaah haji dari Kecamatan Robatal, Sampang mengaku senang bisa berangkat ibadah haji. Harusnya dia berangkat 2019 lalu. Sayangnya, saat itu dia terkena stroke. Akhirnya keberangkatannya ditunda.

"Saya sampai sekarang masih stroke. Saya juga setelah itu mau berangkat. Tapi saya kecelakaan. Batal lagi berangkat. Sekarang saya sudah diberikan kesempatan untuk berangkat walau masih di atas kursi roda. Saya berangkat sendiri dibantu oleh petugas," ungkapnyi. (Michael Fredy Yacob)

 

Sumber: