Bali Bakal Punya LRT, Pemerintah Bahas Studi Kelayakan Dengan Korsel

Bali Bakal Punya LRT, Pemerintah Bahas Studi Kelayakan Dengan Korsel

Potret LRT Palembang. Studi juga sedang dilakukan untuk pembangunan sistem LRT di Pulau Dewata Bali -Harian Disway-

HARIAN DISWAY – Pemerintah membahas kerjasama dengan Korea Selatan sahabat dalam pembangunan transportasi publik berbasis kereta api. 

Salah satunya tentang kelanjutan Light Rapid Transit (LRT) Fatmawati, Jakarta, serta kemungkinan dibangunnya LRT di Pulau Dewata Bali.  

Dalam lawatannya ke Korea Selatan Selasa 30 Mei lalu, Menhub Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Chairman & CEO Korean National Railway (KNR) Kin Hanyoung dan CEO Korea Overseas Infrastructure & Urban Development Cooperation (KIND) Kang Hoon Lee. 

BACA JUGA:Tradisi Merajut Perempuan Tampaksiring Bali

BACA JUGA:Memperingati Hari Lahir Pancasila, Berikut 5 Rekomendasi Film Bertemakan Pancasila

Pertemuan tersebut membahas perkembangan kerja sama kedua negara pada proyek pembangunan infrastruktur kereta api yaitu MRT Fase 4 rute Fatmawati - TMII dan LRT Bali.

KNR dan KIND merupakan dua perusahaan asal Korsel yang menjadi bagian dari Konsorsium Korea (Korean Consortium/K-Consortium) untuk proyek pembangunan MRT Fase 4, bersama satu perusahaan lainnya yaitu Samsung C&T.

“Indonesia dan Korsel berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan dan penyelesaian kedua proyek proyek tersebut, yang saat ini sedang dalam tahap penyusunan studi kelayakan baik pra Feasibility Study (Pra FS) maupun Feasibility Study (FS),” ujar Menhub.

BACA JUGA:Baru, KA Argo Semeru Jurusan Gambir-Gubeng, Ada Promonya!


Kemenhub bertemu dengan CEO dan Pejabat Korean Consortium (K-Consortium) untuk membahas proyek infrastruktur di Korsel, Selasa, 30 Mei 2023-Kemenhub-

Komitmen kelanjutan proyek pembangunan MRT Fase 4 rute Fatmawati – TMII telah ditunjukkan diantaranya melalui penandatanganan komitmen kerja sama antara PT MRT Jakarta dengan K-Consortium melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP). 

Sebelumnya, kedua belah pihak juga sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam side event G20 pada November 2022 lalu di Bali. 

Khusus untuk LRT Fatmawati-TMII, Budi mengatakan pihaknya melalui Ditjen Perkeretaapian telah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta tentang kajian (pra studi kelayakan atau pra Feasibility study) yang sudah dilakukan oleh K – Consortium. 

“Saat ini kajiannya tengah direview atau dievaluasi oleh pihak Pemprov DKI sebagai penanggung jawab proyek pembangunan MRT Jakarta fase 4,” tutur Menhub.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: