Puri Tampaksiring, Jejak Kerajaan Bali di Gianyar

Puri Tampaksiring, Jejak Kerajaan Bali di Gianyar

Bagian dalam Puri Tampaksiring, kompleks keluarga kerajaan di Gianyar, Bali.-Julian Romadhon-

BALI, HARIAN DISWAY - Menapaki areal Puri Tampaksiring seperti menelusuri sejarah BALI. Puri bangsawan Pulau Dewata itu berada di Jalan Dr Ir Soekarno, Tampaksiring, Gianyar.

Seperti halnya bangunan puri atau istana sebuah kerajaan, Puri Tampaksiring dikelilingi dinding batu ornamentik Mengitari lahan seluas 5 hektar.

Tak sembarang orang boleh masuk. Wajib izin terlebih dulu. Harian Disway mendapat akses berkat bantuan tim Alit Indonesia cabang Bali. Yakni lembaga yang bergerak di bidang anak, pemberdayaan masyarakat serta pelestarian seni-budaya. Keluarga kerajaan mengizinkan kami masuk.

Gerbangnya berwarna hitam, dari besi. Halaman depan puri beralaskan rumput ilalang yang telah tumbuh lumayan tinggi. Dua pohon leci berukuran besar berdiri. Batangnya putih, rimbun, menciptakan sorot-sorot cahaya yang masuk melalui sela-sela daun.

BACA JUGA:Hari Raya Waisak, Narapidana Buddhis Dapat Remisi dari Kanwil Kemenkumham Jatim

BACA JUGA:Jamaah Lansia dan Disabilitas Bisa Sewa Skuter dan Kursi Roda, Segini Tarifnya

Beberapa ekor ayam ada di dalam sangkar di halaman itu. Masuk ke ruang selanjutnya, terdapat bangunan-bangunan berderet. Gapura ala gerbang candi membujur. Perwakilan keluarga raja, Cok Gede Agung Semare Putra, menerima kami. "Selamat datang di Puri Agung Tampaksiring. Silahkan masuk," ujarnya.

Cok Gede Agung mempersilakan kami duduk di balai sisi utara. Beralaskan tikar sederhana namun nyaman. Angin semilir berembus. Tak lama datang dua perwakilan keluarga kerajaan Tampaksiring. Yakni Cokorda Agung Gede Pariwirta dan Tjok Gede Cipta Pemayun.

Ketiganya bergantian menjelaskan tentang sejarah Puri Agung Tampaksiring. "Dulu, kerajaan ini berasal dari Kerajaan Klungkung. Raja di sana punya dua anak dari permaisuri. Anak sulung pergi ke sini dan menjadi raja. Adiknya, tetap di Klungkung," ungkap Cok Gede Agung.

BACA JUGA:Pasien Meninggal Saat Antri ICU, Dirut RS Soewandhi: Dua Kali Menolak Dirujuk, Ada Buktinya

Raja pertama itu menghasilkan tiga keturunan yang hingga kini dianggap sebagai tiga keluarga besar. Keluarga pertama, yang merupakan trah langsung raja, berdiam di Puri Sarengkau. Trah kedua, tinggal di Puri Rangki. Lokasinya berada di tengah. Sedangkan trah ketiga, menempati Puri Sarengkangin. Puri yang kami tempati saat itu.

Dulu, areal Puri Tampaksiring sangat luas. Termasuk dalam kawasan yang sekarang menjadi Istana Kepresidenan. Pada dekade '50an, Presiden Soekarno menetapkan kawasan istana raja Tampaksiring di Desa Manokaya sebagai istana kepresidenan untuk menyambut tamu negara. "Setelah itu semua keluarga kerajaan pindah ke sini," ujar Tjok Gede Cipta.

BACA JUGA:Jamaah Lansia dan Disabilitas Bisa Sewa Skuter dan Kursi Roda, Segini Tarifnya

BACA JUGA:Menyiram Rupang Buddha Kecil sebagai Lambang Pembersihan Diri dan Kesucian Batin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: