TANTANGAN WISUDAWAN MENGHADAPI PASAR KERJA
Menurut THE Impact Rankings, Universitas Airlangga saat ini masuk dalam peringkat 101-200 dunia, dan ranking 2 nasional. Ranking 1 Perguruan Tinggi di Indonesia menurut THE Impact Rankings adalah Universitas Indonesia, ranking 3 Universitas Gadjah Mada, ranking 4 Institut Pertanian Bogor, dan ranking 5 Institut Teknologi Bandung.
Menjadi lulusan sebuah universitas yang memiliki ranking dunia yang baik, tentu membanggakan. Namun demikian, yang menjadi tantangan ke depan adalah bagaimana para wisudawan mempu menghadapi iklim persaingan kerja yang makin kompetitif. Disadari bahwa kondisi perekonomian nasional maupun internasional saat ini sedang terpuruk. Perkembangan dunia industri di tanah air sedang bermasalah karena tidak sedikit pabrik tutup atau minimal berkurang aktivitas produksinya.
Dalam kondisi perekonomian dan pasar kerja yang stagnan, bahkan merosot dalam dua-tiga tahun terakhir ini, lantas apa yang harus dilakukan para lulusan agar tidak masuk dalam jajaran pencari kerja atau para penganguran terdidik yang putus asa?
Pertama, seperti dikatakan Rektor Universitas Airlangga, salah satu kunci penting adalah rasa percaya diri. Lulusan perguruan tinggi yang reputatif tentu tidak boleh minder. Rasa percaya diri harus menjadi modal untuk berkontestasi secara sehat dalam iklim persaingan dan pasar kerja yang sedang bermasalah.
Kedua, para lulusan harus memiliki modal yang mumpuni, yakni keahlian dan keilmuan yang dipelajari selama proses perkuliahan. Ketika Perguruan Tinggi harus menerapkan program MBKM (Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka) memang kadang PT masih berusaha mencari format dan bentuk yang tepat. Tidak sekali-dua kali pengelolaan program MBKM menemui berbagai masalah, terutama berkaitan dengan proses konversi dan kegiatan magang yang dijalani mahasiswa.
Ketiga, para lulusan harus memiliki tekad yang kuat dan semangat untuk mengakses informasi tentang pasar kerja yang diinginkan. Berbagai forum seperti job fair, work interview, dan informasi yang banyak tersebar di media sosial perlu terus diakses, dengan semangat yang tidak pernah putus asa. Sebagai lulusan Perguruan Tinggi di era masyarakat digital, sudah seharusnya para wisudawan memiliki literasi informasi yang baik, agar tidak tertinggal oleh perubahan jaman. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: