Hilirisasi Bikin Pasar IPO Indonesia Masuk empat Besar Dunia

Hilirisasi Bikin Pasar IPO Indonesia Masuk empat Besar Dunia

Presiden Jokowi meninjau pengolahan bijih nikel di smelter Konawe, Sulawesi Tenggara, pada 2021 silam-Sekretariat Presiden-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kebijakan hilirisasi hasil tambang mineral berbuah manis. Harapan baru itu kian nyata oleh makin banyaknya investasi ke Tanah Air. 

Baru baru ini Indonesia melejit ke peringkat empat pasar terbesar untuk initial public offering (IPO) berdasarkan laporan Dealogic.

Data itu diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin, 5 Juni 2023. 

Tahun lalu, Indonesia di posisi kelima versi Ernst and Young. Persis di bawah Shenzhen, Shanghai, Abu Dhabi, dan Amerika Serikat (AS).

BACA JUGA:Pembebasan Lahan IKN Tunggu KLHK, Luhut Perintahkan Secepatnya Dilaksanakan

BACA JUGA: Jangan Kebanyakan Selfie di Depan Kakbah

Namun, kini Indonesia telah berhasil menyalip Hong Kong, Tokyo, Beijing, hingga India. Capaian ini juga sebanding dengan pertumbuhan kuartal I yang bahkan sudah setara dengan keseluruhan pertumbuhan 2022. 

“Ini menggambarkan dari sisi investment terutama hilirisasi telah memberikan suatu prospek positif," tegas perempuan yang karib disapa Ani itu.

Tak hanya berefek ke pasar modal, lanjut Ani, hilirisasi juga berhasil menopang posisi neraca berjalan Indonesia. Dari masa temper tantrum ke keadaan yang lebih seimbang.

Tentu saja itu menjadi penyelamatan yang penting. Apalagi melihat defisit transaksi berjalan pelan pada tahun lalu. 

BACA JUGA:Mahasiswa Unhasy Jombang ’’Kuliah Jurnalistik” di Harian Disway

BACA JUGA:Berbekal Ilmu Otodidak, Pria Lulusan SMP Retas Ratusan Website Pemerintah, Cuma Ingin Eksis

Andai merosot di bawah 3 persen saja, Ani mengira stabilitas rupiah jelas bakaln terganggu. "Biasanya akan mengalami peningkatan dan akan menimbulkan inflasi dalam bentuk imported inflation," terang Ani.

Hingga kini, hilirisasi sumber daya alam pun terus diperkuat. Terutama hasil tambang mineral yang menyokong pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Yakni seperti nikel, bauksit, hingga pasir kuarsa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: