Tanjung Perak Jazz 2023, The Skuy usung Jazz Ska, Stone Cold Killer dengan Funk Jazz

Tanjung Perak Jazz 2023, The Skuy usung Jazz Ska, Stone Cold Killer dengan Funk Jazz

Ermy Kulit, penyanyi jazz legendaris ikut meramaikan Tanjung Perak Jazz 2023.-Boy Slamet -

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Kapal Ferry KM Dharma Rucitra 1 dan KM Dharma Ferry II yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak menjadi latar panggung musik Tanjung Perak Jazz 2023 di Surabaya North Quay, Kamis, 8 Juni 2023

Penumpang kapal berbondong-bondong pergi ke tepian. Melihat para musisi yang bermain dalam Tanjung Perak Jazz 2023. Begitu pun dengan penonton yang melihat dari venue. Mereka bergoyang jazzy bersama. Ini adalah tahun keempat pertunjukan musik Jazz tersebut. 

Berbeda dari tahun sebelumnya, Tanjung Perak Jazz 2023 menghadirkan banyak grup-grup musik dari berbagai kota di Indonesia. Tak hanya dari Surabaya saja. Misalnya Kopi Jazz dari Kediri.

BACA JUGA:Ayo Malam Mingguan di Balai Kota! Ada Ndarboy Genk dan Finalis Festival Band Surabaya Hebat

BACA JUGA:’’Kuliah’’ Pengantar Jurnalistik di Harian Disway, Mahasiswa Widya Mandala Diskusi dengan Dahlan Iskan

Kelompok musik yang terbentuk sejak 2015 itu terdiri dari player dan empat vokalis perempuan. Keempat-empatnya menguasai teknik paduan suara atau pola pembagian vokal dan harmoni yang menawan, dalam format jazz.

“Sebenarnya empat vokalis itu punya kelompok vokal grup sendiri. Namanya Cendana Singers. Dalam Tanjung Perak Jazz 2023, kami berkolaborasi dengan Kopi Jazz,” ujar Gavrina Bani Tagore, salah satu vokalis.

Kopi Jazz membawakan lagu-lagu jazz milik berbagai musisi kenamaan dunia. Total terdapat empat lagu yang dinyanyikan: Night and Day, Almost Like being in Love, Masquenada dan Adeus America.

BACA JUGA:Hadir di Tanjung Perak Jazz 2023, Pangdam V Didapuk Jadi Pembina Surabaya Pahlawan Jazz

BACA JUGA:Filosofi di Balik Tanjung Perak Jazz 2023

Sedangkan The Skuy, band asal Surabaya, mengusung varian genre ska jazz. Mereka menggabungkan musikalitas ala jazz dengan aksen ritmik dan harmonik. Memaikan tempo cepat ala musik Jamaika yang diperkenalkan oleh “Fathers of Ska” pada dekade akhir ‘50an. Namun di tangan Skuy Jazz, lagu-lagu jazz terdengar lebih modern dan dinamik.

“Kami menampilkan overture untuk awalan. Kemudian membawakan One Note Samba karya Antonio Carlos Jobim. Ada juga lagu-lagu ciptaan sendiri,” ujar Noor Irfan Ismail, pemain saksofon The Skuy. Lagu-lagu karya mereka yang dimainkan adalah: Duri, Candu, Aplikasi Jodoh dan Pak Budi.

Band pamungkas setelah penampilan Ermy Kulit adalah Stone Cold Killers asal Bali. Mereka merupakan kelompok musik pengusung jazz rock, atau mereka menyebutnya funk jazz. Suasana gahar dengan lengkingan vokal dan teknik grohl menjadi ciri khas penampilan mereka yang menutup gelaran Tanjung Perak Jazz 2023.(Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: