Kabar Dari Tanah Suci (2): Bus Selawat, Andalan CJH Indonesia
Bus Selawat yang mengantar CJH asal Indonesia ke dari hotel ke Masjidil Haram.-Pamuji Setyawan-Dewangga-
Aktivitas calon jamaah haji (CJH) dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya cukup padat. Dengan banyaknya jamaah dan tersebar di banyak hotel dan di beberapa sektor perlu sarana transportasi yang memadai. Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan 490 armada bus Selawat (shalawat) untuk melayani CJH. Rata-rata berwarna kuning. Berikut catatan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga Cabang Ngawi.
---
Layanan bus Selawat ini diawali di musim haji tahun 2008. Saat itu sedang dilakukan perluasan Masjidil Haram. Hal itu membuat lokasi penginapan atau hotel jamaah Indonesia berjarak 10 km. Ada beberapa versi mengapa dinamakan bus Selawat. Salah satu versi menyebut karena jamaah Indonesia biasa berselawat selama perjalanan ke Masjidil Haram.
Penulis, Pamuji Setyawan bersama istri, Dian Prihatina, berangkat sebagai CJH cadangan -Pamuji Setyawan-Dewangga-
Konsekuensi saat itu adalah menyediakan angkutan untuk jamaah haji. Menteri Agama saat itu, Maftuh Basyuni (alm), akhirnya memerintahkan untuk diadakan angkutan jamaah haji berupa bus. Ketika itu 600 bus disewa. Namun dengan persiapan apa adanya. Baru di tahun-tahun kemudian dilakukan perbaikan dan sampai sekarang bisa dinikmati jamaah.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (1): Tamu Tak Terduga Dari Kemenag
BACA SELANJUTNYA:Kabar Dari Tanah Suci (3): Mau Murah, Bayar Pakai Jokowi
Kesan saya ketika pertama naik bus Selawat yang legendaris di musim haji 2023 adalah busnya bersih, AC-nya dingin, tempat duduknya cukup banyak. Bila penuh, ada pegangan untuk penumpang yang berdiri. Dan enaknya lagi, bukan penumpang yang menunggu bus. Tapi bus yang menunggu penumpang. Kok bisa? Pengalaman saya ketika mau naik bus, bus paling depan belum penuh, sudah ada 2 bus di belakang yang mengantre mengambil penumpang jamaah haji.
Perjalanan juga cukup cepat karena jarak hotel jamaah haji Indonesia tahun ini paling jauh sekitar 4,3 km. Hanya sekitar 5 menit untuk sampai dari hotel ke terminal bus di dekat Masjidil Haram. Kalau sedang padat mungkin sekitar 8-10 menit.
Ada lagi nilai plus dari bus Selawat ini. Ketika ingin berkunjung ke teman atau saudara yang pemberhentian busnya masih satu terminal, kita bisa menggunakan bus Selawat ini. Hari kedua saya dengan istri berkunjung ke hotel yang ditempati saudara yang kurang sehat dan untuk sementara harus istirahat di hotel. Kami naik bus Selawat nomor 6 dari hotel nomor 603. Kemudian berkunjung ke hotel saudara kami di nomor hotel 509. Cepat dan nyaman. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: