Tiga Strategi PPIH Agar Jamaah Lansia Bisa Tetap Wukuf

Tiga Strategi PPIH Agar Jamaah Lansia Bisa Tetap Wukuf

Jamaah haji Indonesia lansia-sekretariat kabinet RI-sekretariat kabinet RI

HARIAN DISWAY – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus melengkapi keperluan dan meningkatkan pelayanan terhadap jemaah lansia pada fase puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna)

Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengungkap akan ada tiga skema yang telah diformulasikan bersama dan telah disosialisasikan kepada Pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

BACA JUGA:Kemenag Siapkan Alur Khusus Pada Periode Puncak Haji Armuzna

BACA JUGA:Kasus Formula E Masih Penyelidikan, KPK Bantah Incar Anies

Menurutnya KBIHU memiliki peranan strategis dalam memberikan pemahaman kepada jemaah haji secara umum, terutama jemaah lansia dan penyandang disabilitas.

Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut layak dilakukan mengingat KBIHU pada umumnya memiliki banyak jemaah, terlebih lagi para pengikutnya sangat disiplin dan tertib dalam menyikapi arahan yang diberikan oleh pendamping.

Skema yang pertama disiapkan bagi jemaah lansia yang wafat setelah diembarkasi, saat di pesawat, atau di tanah suci. Selain itu skema ini juga diperuntukkan bagi lansia yang memiliki ketergantungan pada alat dan obat sehingga tidak mampu untuk dimobilisasi. Maka jemaah yang masuk dalam kategori ini akan dibadalhajikan.

BACA JUGA:Jatim Dapat Tambahan Kuota Haji 1.300 Orang, Siapa yang Berhak?

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu, Arsad menyebutkan bahwa sampai hari ini tercatat ada 99 jemaah haji Indonesia yang meninggal di pesawat, Jeddah, Madinah, dan Makkah.

Skema kedua disiapkan bagi jemaah yang sakit dan dirawat baik di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKIH) maupun yang berada di RS Arab Saudi, sehingga masih dapat dimobilisasi.

Jemaah yang termasuk dalam kategori kedua nantinya akan diangkut menggunakan bus yang telah dimodifikasi untuk duduk dan berbaring. Setelah 1-2 jam berada di Arafah, mereka akan kembali dibawa ke KKIH atau RSAS.

BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (9): BinDawood, Tempat Belanja Favorit

Skema ketiga diperuntukkan bagi jemaah lansia yang fisiknya sehat namun harus menggunakan kursi roda. Mereka tetap akan dibawa ke Arafah untuk menjalani wukuf seperti jemaah pada umumnya.

Selain itu Arsad juga mempersilahkan kepada jemaah yang mengambil inisiatif untuk langsung kembali ke hotel tanpa harus menginap di tenda Mina. Namun ia mengingatkan bahwa tidak ada layanan katering di hotel, sebab katering yang disiapkan pihak muassasah diperuntukkan bagi jemaah yang menginap di Mina.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenagri