Kabar Dari Tanah Suci (11): RS di Masjidilharam Khusus bagi Jemaah Darurat

Kabar Dari Tanah Suci (11): RS di Masjidilharam Khusus bagi Jemaah Darurat

Rumah sakit di dalam Masjidilharam yang melayani pasien darurat atau mengalami musibah di lingkungan Masjidilharam. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Di dalam area Masjidilharam ada rumah sakit. Letaknya di gate 100 atau area pintu King Abdullah Al Saud. Untuk apa RS di dalam masjid? Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi melaporkan langsung dari Makkah.

---

AREA yang digunakan untuk rumah sakit itu adalah area perluasan Masjidilharam. Sampai saat ini perluasan masih terus dikerjakan. Masih banyak alat berat dan crane menjulang tinggi di antara menara masjid.

Setelah salat Subuh, saya mampir untuk melihat RS tersebut. Tertulis Alharam Emergency Hospital di tembok rumah sakit. Di bawah tulisan besar itu terdapat 3 mobil yang parkir dengan 2 mobil dengan posisi siap jalan. Salah satunya adalah mobil ambulans. 

Saya mencoba melihat ke dalam rumah sakit tersebut. Terlihat dokter dan perawat berjalan menyusuri lorong rumah sakit kemudian masuk ke ruang periksa. 

Rumah sakit tersebut dilengkapi dengan berbagai peralatan emergency di antaranya CPR, X-ray, pemindai CAT, perangkat modern ultrasound, laboratorium, dan farmasi. 

Semua biaya perawatan gratis ditanggung pemerintah Arab Saudi. Bahkan sampai dengan operasi jantung, patah tulang, dan kejadian berat lainnya. 


Lorong RS di dalam kompleks Masjidilharam. -Pamuji Setyawan-Dewangga-

Pernah ada jemaah yang terjatuh dan patah tulang ketika wudu. Segera ditangani dengan operasi kemudian dipasang plat. Pasien bisa pulang setelah 6 hari dirawat. 

Pun pernah ada kejadian jemaah asal Singapura yang melahirkan normal di Makkah. Lokasi rumah sakitnya di Rumah Sakit Emergency Ajyad yang masih satu lingkup dengan Alharam Emergency Hospital tersebut. Ketika berangkat sudah kondisi hamil 9 bulan. Entah kenapa diizinkan oleh pemerintah Singapura dan akhirnya melahirkan di kota Makkah. Tentunya pengalaman luar biasa bagi sang ibu dan juga staf rumah sakit.

Nekat saya minta obat flu dan batuk kepada dokter jaga di sana. Kebetulan saya sedikit flu. Tidak ada petugas Indonesia, semua orang Arab. Untungnya bisa bahasa Inggris.

“Maaf, kami tidak ada persediaan obat flu dan batuk. Kebetulan rumah sakit ini untuk pasien kondisi darurat. Untuk obat batuk dan flu, Anda bisa datang ke rumah sakit di Jarwal atau di klinik dekat tempat Sai.

Kira-kira begitu katanya. (Bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: