Menag Sampaikan Komplain ke Arab Saudi
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F. Al Rabiah.-Kemenag-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Banyaknya jemaah haji Indonesia yang telantar di Muzdalifah menjadi catatan serius. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pun mengeluhkan langsung ke Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq F. Al Rabiah. Kedua pejabat itu membahasnya di Kantor Kementerian Haji dan Umrah di Makkah. Tepat sebelum menghadiri Hafl al-Haj al-Khitamy, acara puncak haji.
"Menag menemui secara khusus. Menyampaikan sejumlah masalah khususnya saat di Muzdalifah dan Mina," ujar kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 2 Juli 2023. Bahwa layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) sepenuhnya menjadi tanggung jawab Mashariq dan pihak Saudi.
Ada sejumlah hal yang disampaikan terkait masalah yang dialami jemaah haji Indonesia. Di antaranya keterlambatan pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Bahkan kloter terakhir baru bisa berangkat pada pukul 13.30 siang waktu Arab Saudi. Molor 6-7 jam dari jadwal yang ditetapkan.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (20): Di Malaysia Mendaftar Haji Usia 10 Tahun, Berangkat Usia 60 Tahun
BACA JUGA:Pemulangan Jamaah Haji Ke Tanah Air Mulai Tanggal 4 Juli 2023
Akibatnya, kata Hilman, banyak jemaah kepanasan saat di Muzdalifah. Mashariq yang bertanggung jawab dalam mobilisasi jemaah gagal memenuhi target. "Masalah lainnya saat jemaah berada di Mina. Sanitasi di sejumlah maktab sangat buruk," imbuhnya.
Air bersih di dapur buntu. Sehingga penyiapan makanan dan distribusinya pun molor. Poin-poin itulah yang menjadi keluhan.
Menurut Hilman, pemerintah Arab Saudi akan melakukan perbaikan-perbaikan. Dan berkomitmen tidak akan membiarkan hal itu terjadi kembali. Tak hanya itu, mereka juga mengubah kebijakan Masyair.
"Berlaku tahun depan, tidak ada lokasi khusus untuk negara tertentu di Masyair," jelas Menag Yaqut Cholil Qoumas. Terutama lokasi di Arafah dan Mina akan ditentukan oleh negara yang lebih cepat menyelesaikan semua kontrak. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pun sudah menyerahkan sejumlah dokumen persiapan kepada kantor urusan Haji (KUH) negara-negara pengirim jemaah Haji.
Jemaah haji di Mina disapa oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.-Kemenag-
Dalam dokumen itu tercakup rangkaian tahapan kegiatan penyelenggaraan. Dari persiapan hingga keberangkatan jemaah pada musim haji 1445 H tahun depan. Tentu ini mekanisme yang lebih adil.
Penyelesaian kontrak layanan akomodasi dan Masyair itu ditargetkan pada 25 Februari 2024. Negara yang menyelesaikan kontraknya lebih awal akan mendapat prioritas. Yakni dalam mengambil dan memilih tempat di Masyair. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: