Gara-Gara Peta, Filipina Sempat Larang Barbie

Gara-Gara Peta, Filipina Sempat Larang Barbie

DUET Margot Robbie (kiri) dan Ryan Gosling ketika menghadiri premier film Barbie di Los Angeles, 9 Juli 2023.-MICHAEL TRAN-AFP-

MANILA, HARIAN DISWAY – Filipina sedang sensitif pada film Barbie yang akan tayang di bioskop-bioskop Asia Tenggara mulai 19 Juli 2023. Negeri yang dipimpin Presiden Ferdinand Marcos Jr merasa film yang dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling itu enggak akurat. Yakni ketika menampilkan peta dunia. Filipina merasa, peta dalam film itu mewadahi ambisi Tiongkok untuk menguasai seluruh Laut Tiongkok Selatan.

BACA JUGA:Barbie: Dijual ke Laki-laki Dewasa Malah Laku ke Anak-anak

BACA JUGA:Transformasi Ryan Gosling Jadi Boneka Ken di Film Barbie, Tidak Beda Jauh!

Pekan lalu, Badan Sensor Filipina sudah mulai meneliti film tersebut. Sebab, Vietnam sudah bergerak lebih dahulu dengan melarang pemutaran Barbie. Alasannya sama, Vietnam merasa peta dunia pada film Barbie menguntungkan Tiongkok.


PETA DUNIA dalam film Barbie yang menuai pencekalan Vietnam dan membuat Filipina kalang kabut.-WARNER BROS-

Memang, beberapa tepi Laut Tiongkok Selatan menjadi rebutan oleh sejumlah negara. Termasuk Tiongkok, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Seluruhnya merasa punya hak—terutama untuk zona ekonomi—di laut tersebut.

Nah, peta dunia versi Barbie itu muncul sekilas. Gambarnya sih sederhana. Mirip lukisan anak kecil. Hanya ada bentuk-bentuk tidak beraturan dengan beberapa tulisan. Misalnya, Asia, Afrika, Eropa.

Tetapi, setelah dua kali menonton film garapan sutradara Greta Gerwig tersebut, Manila luluh. Mereka akhirnya berpendapat bahwa ’’peta’’ pada Barbie bukan benar-benar peta. Hanya ilustrasi sekilas sebagai pendukung cerita. Tidak menggambarkan dunia yang nyata. ’’Peta itu hanya menggambarkan alur perjalanan Barbie dari Barbie Land menuju dunia manusia,’’ tulis badan sensor itu dalam pernyataan resminya.

Tetapi, dalam momen terpisah, Senator Francis Tolentino tetap mengkritik film tersebut. Ia mengatakan bahwa film itu mencederai hak para nelayan Filipina. Ia terus mendesak badan sensor agar menyurati studio Warner Bros. Setidaknya, mengaburkan gambar peta tersebut.

Memang, peta tersebut bergaya ilustratif. ’’Bahkan, sebenarnya, Filipina, Malaysia, dan Indonesia pun tidak ada di ’peta’ tersebut,’’ ucap badan sensor.

Terpisah, Kementerian Luar Negeri Filipina justru mengapresiasi kesempatan nonton Barbie tersebut. Kata mereka, ’’nobar’’ itu bisa membuat mereka yakin bahwa pembuat film tidak ada niat untuk mencederai kepentingan nasional.

Sementara itu, Warner Bros tidak bersedia berkomentar melalui kantor berita Agence France-Presse. Namun, dikutip Variety, studio itu mengatakan bahwa peta itu hanya gambaran lukisan anak-anak memakai krayon. Tidak ada niat sebagai pernyataan politik. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: