Hujan Paling Lebat dalam 140 Tahun Terakhir, Tiongkok Kebanjiran

Hujan Paling Lebat dalam 140 Tahun Terakhir, Tiongkok Kebanjiran

Warga Beijing menelepon di dekat jembatan rel kereta api yang baru saja diterjang banjir di Beijing, 3 Agustus 2023.-JADE GAO-AFP-

BEIJING, HARIAN DISWAY – Jalanan di Prefektur Zhuo Zhuo, Provinsi Hebei, berubah menjadi sungai berwarna cokelat. Tanah pertanian masih terendam. Genangan banjir membentang selama berkilometer-kilometer. Zhuo Zhuo mengalami dampak terburuk dari Topan Doksuri.
 
Seorang pekerja pabrik percetakan bernama Liu, 34, menceritakan bagaimana air mulai mengalir masuk ke wilayah pabrik Zhuo Zhuo pada Senin sore. "Kami berusaha menghentikan aliran air. Tapi sia-sia. Kami terjebak di dalam pabrik sampai tengah hari sebelum akhirnya dievakuasi," ungkap Liu kepada Agence France-Presse, Rabu, 2 Agustus 2023.
 
 
Tim penyelamat naik perahu karet untuk mengantarkan mi instan, roti, dan air minum kepada warga yang enggan meninggalkan rumah mereka yang masih terendam banjir. Kendaraan militer beroda rantai juga dikerahkan untuk mempermudah mobilisasi di medan berlumpur.
 
Topan Doksuri atau Topan Super Egay memang siklon tropis kuat yang menghantam beberapa negara di Asia pada 2017. Topan itu berdiameter sekitar 900 kilometer dengan kecepatan 10 hingga 15 kilometer per jam.
 
Menurut China Meteorological Administration (CMA), curah hujan per jam melebihi 50 milimeter. Intensitas hujan yang tinggi sejak 28 Juli 2023 telah mencapai 744,8 milimeter di Waduk Wangjiayuan, Changping. Angka itu mematahkan rekor bencana sebelumnya pada 1891 yang mencatatkan curah hujan sebesar 609 milimeter. Hujan yang melanda Tiongkok saat ini adalah yang terbesar dalam 140 tahun terakhir.
 
Tiongkok memang menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir. Mulai gelombang panas yang tak tertandingi sampai hantaman Topan Doksuri.
 
Menurut Ma Jun, Direktur Institute of Public and Environmental Affairs di Beijing, kenaikan suhu laut akibat perubahan iklim juga menyebabkan cuaca ekstrem. "Tiongkok telah mengalami gelombang panas ekstrem yang belum pernah terjadi sejak tahun lalu. Tahun ini, Tiongkok mencatatkan rekor suhu terpanas," ujar Ma.
 
Pemanasan global memang berdampak langsung pada perubahan iklim. Seperti fenomena Topan Doksuri yang menyebabkan banjir merata di berbagai wilayah. Beijing biasanya mengalami musim panas yang kering. Tetapi, tahun ini situasinya berbeda. Banjir parah merendam beberapa kota di Negeri Panda tersebut. (Kamal Fasya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: