Basuki: Pembangunan Infrastruktur Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Thailand

Basuki: Pembangunan Infrastruktur Indonesia Masih di Bawah Malaysia dan Thailand

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan agar tidak ada korupsi atau mark up anggaran dalam pembangunan JORR Elevated Cikunir - Ulujami-Dok/Kementerian PUPR-

HARIAN DISWAY - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut keputusan pemerintah era Presiden Joko Widodo dalam menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai program prioritas nasional adalah logis dan strategis.

Arsitek Jebolan Colorado State University, Amerika Serikat tersebut menyatakan bahwa ketersediaan infrastruktur yang andal merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. 

Mernurutnya, terdapat dua peran utama infrastruktur, yang pertama ialah sebagai sarana  produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi. Wujudnya seperti jalan, jalan tol, pembangkit energi, dan bendungan. 

BACA JUGA:Infrastruktur IKN On Schedule, Bisa Dibuat Upacara Bendera 17 Agustus 2024

Kedua, infrastruktur sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi, dan  irigasi. 

"Infrastruktur dasar sendiri merupakan modal penting untuk mendukung infrastruktur perekonomian," kata Menteri di Yogyakarta, Minggu, 6 Agustus 2023. 

Produktivitas sebagai dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut  menjadi penentu dalam peningkatan daya saing suatu bangsa. 

BACA JUGA:Jumlah Kontraktor Terbanyak, Modal Kebangkitan Infrastruktur Jatim

Hal inilah yang menjadikan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura dapat mencapai taraf ekonomi yang maju dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang tinggi. 

"Jadi apa yang kita lakukan dengan percepatan pembangunan infrastruktur bukan untuk bermewah-mewahan, tapi semata-mata untuk mengejar ketertinggalan, contohnya Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta, Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera," paparnya.

Menurut World Economic Forum, Indonesia pada tahun 2012 berada di posisi 78 dalam hal daya saing infrastruktur. Kemudian naik menjadi ranking ke 51 pada tahun 2023.

BACA JUGA:3 Kunci Kesuksesan Mudik Menurut Basuki Hadimuljono

Hal ini tentu dapat berkontribusi terhadap status Indonesia masuk ke dalam daftar layak Investasi di pasar global. Meskipun kata Basuki, peringkat ini masih jauh dibawah cita-cita nasional Indonesia untuk menjadi peringkat 40 global.  

"Sementara kalau dilihat daya saing infrastruktur pada kawasan regional, kita Alhamdulillah masih di bawah Malaysia, masih di bawah Thailand, kalau kita tidak segera membangun infrastruktur bisa jadi sebentar lagi dibalap Philipina dan mungkin Timor Leste," kata Menteri Basuki. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: