Puncak Kekeringan Agustus-September, PUPR Minta Balai dan Pemda Pantau Waduk dan Embung Utama

Puncak Kekeringan Agustus-September, PUPR Minta Balai dan Pemda Pantau Waduk dan Embung Utama

Ilustrasi waduk dan saluran air -Kementerian PUPR-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Menghadapi bencana kekeringan tahun 2023, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR telah memerintahkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) di seluruh wilayah Indonesia untuk bergerak. 

Antisipasi kekeringan diantaranya dengan melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap fasilitas sumber daya air.  

Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyono mengungkapkan saat ini tengah dilakukan pemantauan terhadap kondisi 13 waduk utama, yaitu Jatiluhur, Jatigede, Kedung Ombo, Batu Tegi, Wadas Lintang, Wonogiri, Karang Kates, Bili Bili, Wonorejo, Paselloreng, Bintang Bano, Kalola, dan Tapin. 

BACA JUGA:Puncak Kekeringan Agustus- September, Ini Langkah-Langkah Mitigasi Yang Disiapkan PUPR

Tercatat per 6 Agustus 2023, volume ketersediaan air dari 13 waduk utama tersebut sebesar 3,37 miliar meter kubik dari tampungan efektif sebesar 5,93 miliar meter kubik.  

Artinya, tampungan air di waduk-waduk strategis tersebut telah berkurang mendekati separuh dari kapasitas tampungan. 

Jarot mengungkapkan, luas area yang bisa dilayani dari 13 bendungan tersebut adalah 568.074 hektar areal pertanian dari total 572.485 hektar area layanan. 

BACA JUGA:5 Ton Bantuan Logistik Telah Didistribusikan Ke Wilayah Terdampak Kekeringan di Papua

”Kami juga tengah menyelesaikan 13 bendungan lanjutan (on going) di tahun 2023 ini,” jelas Jarot di FGD antisipasi musim kemarau dan kekeringan di Jakarta, Senin 7 Agustus 2023. 

Jarot mengungkapkan, PUPR telah bertahun-tahun membangun bendungan untuk mengantisipasi kekeringan maupun mengendalikan banjir. Secara keseluruhan, bendungan di Indonesia berjumlah 223 bendungan dengan total volume tampung 6,73 miliar meter kubik. 

Kemudian masih ada lagi 3.464 embung dengan total volume 262,89 juta meter kubik. Kemudian sebanyak 114 danau alami dengan volume efektif 21,84 miliar meter kubik. 

BACA JUGA:Tidak Hanya Gagal Panen dan Kekeringan, Dampak El Nino Bisa Picu Penyebaran Penyakit

Jarot menambahkan untuk antisipasi kekeringan lahan pertanian, Kementerian PUPR secara struktural melakukan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 412.541 hektar. 

“Kemudian juga terdapat pekerjaan operasi dan pemeliharaan (OP) daerah irigasi total 3.015.345 hektar dan operasi pemeliharaan 923 sungai,” paparnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: