Puncak Kekeringan Agustus-September, PUPR Minta Balai dan Pemda Pantau Waduk dan Embung Utama
Ilustrasi waduk dan saluran air -Kementerian PUPR-
Menurut mantan Kepala BBWS Ciliwung dan Cisadane tersebut, lahan pertanian yang mengalami dampak kekurangan air pada musim kemarau tahun 2023 umumnya adalah sawah tadah hujan dan sawah yang mengandalkan irigasi teknis dari bendung yang bergantung pada debit air sungai.
BACA JUGA:Indonesia Mulai Terdampak El Nino, Warga Harus Bersiap Kekeringan Lebih Parah
"Jadi ini jangan sampai sudah terjadi kekeringan, kami baru bergerak. Saya sudah meminta tolong kepada kepala-kepala balai untuk peka terhadap daerahnya, terus monitor bendungan dengan melihat data BMKG setiap waktu. Jangan sampai kita menjaga air bendungan tetapi hilirnya kering," kata Jarot.
Pada tahun 2023, Ditjen SDA Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran revitalisasi dan pengelolaan 15 danau prioritas, operasi dan pemeliharaan 1.338 embung dan 317 situ, serta operasi dan pemeliharaan air tanah dan air baku sebanyak 1.241 titik dengan rincian 143 titik sumur air tanah, 517 titik air baku, dan 581 titik irigasi air tanah.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: