MSIE Resmi Melantai Pasar Modal, Emiten Pertama yang Fokus pada Infrastruktur Pendidikan

MSIE Resmi Melantai Pasar Modal, Emiten Pertama yang Fokus pada Infrastruktur Pendidikan

IPO PT Multisarana Intan Eduka atau MSIE di Bursa Efek Indonesia, 10 Agustus 2023. Seremoni dihadiri oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna (empat dari kiri) dan Dirut MSIE Imanuel Herman Prawiromaruto (tiga dari kiri).-Foto: Tomy Gutomo-Harian Disway-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Sejarah baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk kali pertama ada perusahaan yang men-support bidang pendidikan yang listing di pasar modal. PT Multisarana Intan Eduka Tbk resmi pencet tombol atau initial public offering (IPO) di BEI, Kamis, 10 Agustus 2023. 

Kode saham yang dipilih adalah MSIE, sesuai dengan nama perusahaan yang dipimpin oleh Imanuel Herman Prawiromaruto itu. Salah satu anchor tenant MSIE adalah IPH Schools, sekolah internasional ternama di Surabaya. IPH School terdapat di kawasan Surabaya Timur dan Surabaya Barat. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyambut baik kehadiran MSIE di lantai bursa. MSIE menjadi perusahaan ke-63 yang IPO tahun ini. Serta menjadi perusahaan ke-887 yang tercatat di BEI. "Selamat datang di pasar model. Jadikan pasar modal sebagai tempat bagi perusahaan Anda bertumbuh," ujar Nyoman. 

BACA JUGA:BEI Jatim Ajak Santri dan Penyandang Disabilitas Melek Saham

MSIE akan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, utamanya tanah, gedung, dan fasilitasnya. Oleh karena itu, dari kacamata bursa, MSIE masih dianggap sebagai emiten di sektor properti.  

"Ini agar yayasan fokus mengelola pendidikan dan tidak terbebani dengan urusan non pendidikan," ujar Direktur Utama PT Multisarana Intan Eduka Tbk Imanuel Herman Prawiromaruto saat peluncuran saham perdana MSIE di gedung BEI

MSIE menawarkan harga saham perdana Rp 100 per lembar dengan jumlah 4,17 juta lot saham. Sebagai emiten baru di papan akselerasi, MSIE menargetkan fund raised sebesar Rp 36 miliar. 

Saat dibuka, harga saham MSIE mengalami kontraksi 10 persen. Sehingga menjadi Rp 90 per lembar. Angka itu bertahan hingga penutupan saham. Kemudian di hari kedua, 11 Agustus 2023, dalam pembukaan perdagangan, saham MSIE kembali turun menjadi Rp 81 per lembar.

BACA JUGA:WOW! Bank Mandiri Tebar Rp 24,7 Triliun Dividen, Investor Dapat Rp 529,34 Per Lembar Saham

MSIE sudah merencanakan sejumlah program pengembangan di dunia pendidikan. Direktur MSIE Ian Griffin Parwiromaruto mengatakan, tahun ini segera dibuka sekolah seperti IPH School, dengan nama berbeda, di Bali. "Fokus kami memang mendukung sarana dan prasarana pendidikan. Kami ingin pendidikan di Indonesia setara dengan negara maju," ujar Ian.

Bahkan, kata Ian, MSIE sudah ancang-ancang untuk bekerja sama dengan universitas asing untuk membuk kampus di Indonesia. Dan tentunya MSIE akan memulai dari kampung halaman, Surabaya. Ia yakin, potensi di dunia pendidikan sangat besar. Saat ini, kata Ian, jumlah mahasiswa baru di Indonesia mencapai 1 juta orang per tahun. "Saya ingin perguruan tinggi asing yang berkualitas hadir di Indonesia dengan biaya pendidikan yang lebih terjangkau oleh masyarakat," kata

Keinginan untuk IPO, menurut Ian, sudah ada sejak 2019. Namun proses persiapan baru dilakukan 10 bulan yang lalu. BEI juga perlu melakukan terobosan karena baru kali ini ada perusahaan yang mengurus pendidikan mengajukan listing di bursa. Ada dua penjamin emisi efek MSEI yakni PT MNC Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas. Sedangkan Biro Administrasi Efek yang ditunjuk adalah PT Bima Registra.

"Kami tentu berterima kasih karena pihak BEI begitu support dan antusias," ujar Ian yang merupakan alumnus Azusa Pacific University, Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Saat IPO, ada 360 juta lembar saham baru atau 24,66 persen dari modal yang disetor. MSIE juga menerbitkan 180 juta Waran seri 1. Itu juga setara 24,66 persen dari yang diberikan kepada setiap pemegang saham . Rasionya 2 saham baru akan mendapatkan 1 Waran seri 1. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: