Bahlil: Investasi RI Terbesar Bukan dari Tiongkok, tapi Singapura

Bahlil: Investasi RI Terbesar Bukan dari Tiongkok, tapi Singapura

Dalam melakukan kunjungannya ke Batam, terucap janji Bahlil Lahadalia pada warga Rempang setelah rapat 3 Menteri dengan PB Batam.-YouTube Kementerian Investasi-

JAKARTA, HARIAN DISWAYInvestasi terbesar yang mengalir ke Indonesia ternuata bukan berasal dari Tiongkok. namun dari negara tetangga yakni Singapura

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa investasi terbesar dan konsisten justru berasal dari Singapura. 

"Jadi tidak benar kalau orang bilang investasi kita dikuasai Tiongkok. Itu hoax besar. Yang punya data ini cuma Kementerian Investasi," kata Bahlil kepada para mahasiswa baru Universitas Brawijaya di Malang, Senin, 14 Agustus 2023.

BACA JUGA:Investasi Jatim Semester I/2023 Tembus Rp 61,2 Triliun

Ia menyebut, Singapura selalu menempati urutan teratas penanaman modal sejak 2019. Hampir lima tahun. Nilai investasinya pun selalu meningkat tiap tahun.

Yakni dari USD 9,8 miliar pada 2019, hingga terbesar mencapai USD 13,3 miliar pada tahun 2022 lalu. Bahkan diprediksi meningkat lagi tahun ini. Lantaran sampai semester pertama saja sudah tembus USD 7 miliar.

"Jangan kalian kaget. Ini tidak semua uang orang-orang Singapura. Sebagian justru uang orang Indonesia yang ditaruh di sana," tandas Bahlil.

Setelah Singapura, baru nilai investasi negara-negara lain menyusul. Ada Tiongkok, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat. Namun, angkanya tak ada yang pernah melampaui USD 10 miliar.

Besarnya nilai investasi itu mencerminkan bahwa Indonesia dipercaya oleh negara-negara lain. Ke depan, kata Bahlil, investasi akan makin ditingkatkan. Terutama melalui program hilirisasi.

BACA JUGA:Sejarah Graha Wismilak, Gedung Yang Disita Polda Jatim

"Ini supaya bahan baku kita punya nilai tambah, tidak boleh ekspor mentah. Harus kita kelola sendiri lebih dulu," katanya. Program hilirisasi ini sebagai wujud nasionalisme dalam perbuatan. Bukan sekadar kata-kata.

Seperti diketahui sebelumnya, Indonesia sudah berhenti mengekspor nikel mentah sejak Januari 2020 silam. Nilai tambah ekspornya pun melejit. Tiga tahun berjalan sudah tembus Rp 450 triliun.

Sebelum 2020, nikel tidak diolah di dalam negeri. Langsung diekspor mentah. Rata-rata nilainya cuma Rp 17 triliun setahun. Namun, sejak adanya kebijakan hilirisasi, nilai ekspor nikel meningkat berkali lipat.

BACA JUGA:Nakama Auto Bangga! Sri Mulyani Deklarasikan Diri Jadi Nami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: