Jalur Lebih Mudah, Banyak yang Lulus dan Punya SIM

Jalur Lebih Mudah, Banyak yang Lulus dan Punya SIM

Seorang peserta tes berkesempatan menjajal lintasan baru di SATLANTAS Colombo.-Ahmad Rijaluddin E-

Jalur ujian praktik pembuatan SIM sudah berubah. Kini, tingkat kesulitannya berkurang drastis. Jalur angka delapan yang paling menantang dan mengundang sejumlah polemic pun hilang. Jalurnya pun lebih luas. Alhasil, semakin banyak yang mengajukan pembuatan SIM C

**

DI BAWAH terik matahari, seorang personel Polisi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Surabaya dengan suara keras memanggil Alexa Valencia Pamungkas. Ia diminta untuk persiapan melakukan ujian praktik pembuatan SIM C.

Dari kejauhan, terlihat seorang pria sudah siap di atas motor Vario-nya. Ia pun menjawab panggilan personel Satlantas itu. “Hadir, Pak. Saya di sini,” katanya sambil mengangkat tangan, Selasa, 15 Agustus 2023.

Ia pun langsung dipersilahkan mulai menjalankan motornya. Dengan cepat pria berusia 17 tahun itu langsung menancap gas motor. Dengan menggunakan helm hitam tanpa kaca. Terlihat lihai ia melewati semua jalur yang ditentukan. Termasuk, rambu lalu lintas yang terpasang.

BACA JUGA:Ada Unggahan Ngawur, Lil Tay Dibantuin Meta

BACA JUGA:Perdana, Pelayaran dari Situbondo Langsung Ke Lombok

Sekitar dua meter setelah memasuki jalur ujian SIM itu, terdapat lampu lalu lintas. Itu terpasang di sisi kiri jalur. Sementara, di jalanan terdapat tulisan rem dan stop. Di titik tersebut, pengendara harus berhenti di dalam kotak yang telah ditentukan. Saat berhenti, Alexa menoleh kiri, kanan, dan belakang.


Jalur baru lintasan motor untuk uji SIM C di SATLANTAS Colombo.-Ahmad Rijaluddin E-

Setelah itu, ia akan menghadapi jalur dengan tikungan tajam. Seperti arah putar balik. Di situ, ia tidak diperbolehkan untuk menurunkan kaki. Jika dilakukan, bisa dipastikan peserta ujian SIM akan gagal.

“Awal tadi, di tikungan ini saya gagal. Padahal, kaki saya tidak menyentuh tanah. Saya hanya menurunkan setengah saja kaki saya. Biasa mas reflek karena sudah mau jatuh. Tapi, saya dianggap gagal sama pengawas ujian,” ungkapnya.

Ada beberapa tikungan lain yang harus dilewatinya. Hanya saja, tidak setajam tikungan pertama. Alhasil, ia bisa melewatinya. “Saya gagalnya juga karena tidak menggunakan riting (lampu sign) saat belok. Ternyata harus pakai riting,” tambahnya.

BACA JUGA:Tradisi Berakhir Mati: Gadis Nepal Dikurung di

BACA JUGA:Berikut Kronologi Jual Beli Grha Wismilak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: