Mengenal Sensitisasi Saraf, Ketika Sakit Punggung Biasa Jadi Lebih Menyakitkan dan Menyiksa
MENGENAL sensitisasi saraf, ketika sakit punggung biasa jadi lebih menyakitkan dan menyiksa. -Kindel Media -Pexels
’’Alih-alih hilang, rasa sakitnya tetap ada. Dan selama setahun, dokter belum menemukan alasan kenapa penyakitku tak kunjung sembuh,’’ papar Angle dalam wawancara dengan Insider.
Depresi dan Merasa Tak Berguna
Angle mendapatkan diagnosa yang lebih mendekati kebenaran. Menghabiskan berjam-jam setiap hari berdiri dan bersandar sedikit ke depan menjadi pemicu sakitnya.
Ketegangan pada punggung dia muncul karena bersandar lebih dari delapan jam sehari. Posisi itu memberi tekanan pada tulang belakang, hingga meningkatkan risiko cedera.
BACA JUGA: Suasana Hati Tak Baik, Hati-hati Hindari Depresi
Angle melakukan terapi fisik selama sebulan. Bukannya sembuh, penyakit dia justru memburuk. Rasa sakit menyebar ke area yang lebih luas di punggungnya. Rasa sakitnya tidak lagi semata-mata masalah otot atau sendi.
Dua tahun berselang, Angle hanya diberikan obat anti-inflamasi seperti ibuprofen. Bahkan dia mendapatkan suntikan steroid. Semua usaha itu sama sekali itu tidak membantu.
Rasa lelah menggerogoti tubuhnya. Serasa usahanya sia-sia belaka. Rasa putus asa dan depresi terlintas di benaknya. ’’Seperti tak ada habisnya,’’ keluh Angle.
BACA JUGA: Cara Relaksasi Sederhana Usir Stres Akibat Pusing Kerjaan
Stres juga menambah beban Angle dalam usahanya melawan penyakit. Dia merasa bersalah karena tidak bisa bermain dengan anak-anaknya. Sampai orang tuanya juga turun tangan mengurus anak Angle. ’’Aku merasa diriku tak berguna,’’ ungkap dia nelangsa.
Angle juga merasa lingkungan sekitar mencerca dirinya. Banyak rekan kerja berkomentar bahwa dia melebih-lebihkan penyakit. Atau bahkan berpura-pura sakit. Asumsi orang-orang tersebut membuat dia makin down.
BACA JUGA: Studi AS: Musik Bisa Mengaktifkan Saraf Otak, Ini Lima Rekomendasi Lagu saat Nugas
Terapi Fisik & Mental
MENGENAL sensitisasi saraf, ketika sakit punggung biasa jadi lebih menyakitkan dan menyiksa. -Lucas Pezeta -Pexels
Akhirnya, Angle menemukan spesialis nyeri yang berhasil mendiagnosa penyakit dia dengan tepat. Jadi, cedera punggungnya telah memicu sensitisasi saraf. Sensitisasi memperkuat sinyal rasa sakit. Membuat setiap gerakan dan aktivitas lebih menyakitkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: www.insider.com