Hiii Serem, Ada Hantu Noni Belanda di Pasar Tunjungan Surabaya

Hiii Serem, Ada Hantu Noni Belanda di Pasar Tunjungan Surabaya

Tampilan hantu saat difoto peserta lomba di rumah hantu Pasar Tunjungan.-Ahkyar-

Orang-orang itu saling bergandengan tangan. Seakan-akan berharap tidak ada yang tertinggal saat keluar dari ’’rumah’’ itu.

Ahkyar, seorang fotografer peserta lomba saat memotret model hantu berpakaian adat jawa.-Ahkyar-

Teriakan demi teriakan terdengar sampai di pintu keluar. Entah paras hantu seperti apa yang dilihat. Bermacam-macam reaksi menyeruak saat pengunjung keluar dari rumah hantu itu. Lari terbirit-birit, menangis, atau tertawa puas. Tentunya menertawakan teman yang begitu ketakutan. 

“Serem. Setannya ngagetin. Saking takutnya, aku merem selama,” kata Dziza Aurel, seorang pengunjung. Dan dia adalah yang teriakannya paling keras di antara tujuh kawannya. Sebelah sepatunya pun sampai tertinggal di dalam.

Pengunjung wahana itu memang beragam. Mulai anak kecil sampai orang lanjut usia. Yang tidak boleh adalah penderita sakit jantung, asma, epilepsi, dan ibu hamil. Takut terjadi apa-apa.

Setiap sesi, jumlah pengunjung dibatasi. Yakni, 5-8 orang.

Pemeran hantu berbusana adat Jawa juga ada di rumah hantu yang digelar di Pasar Tunjungan.-Ahkyar-

Pada hari biasa, harga tiket masuknya Rp 25 ribu. Kalau hari libur, banderolnya Rp 35 ribu. Cukup terjangkau untuk uji nyali.

Saat ini, si Noni Belanda hanya mengunjungi Surabaya selama satu bulan. Yakni, 5 Agustus-4 September 2023. Pada hari biasa, rumah hantu buka pada pukul 14.00-22.00. Kalau hari libur, jam bukanya adalah pukul 13.00-22.00. Tapi ada jam istirahat pukul 17.30-18.30.

BACA JUGA:Bagikan 310 Jaket Keselamatan, Jaga Nama Baik Wisata Kenjeran

BACA JUGA:Rintangan Persebaya: PSS Sleman Masuk Daftar Tim Paling Produktif di Liga 1

Rumah Hantu Misteri Cinta Noni Belanda itu digarap oleh Rumah Hantu DC, yang merupakan bagian dari DC Event Organizer. Sejauh ini, Rumah Hantu DC sudah berkelana di Delta Plaza (Misteri Rumah Sakit Simpang), Grand City (Zombieland), dan Malang City Point (Misteri Rumah Pemuja Setan).

Kenapa tiap kota beda? Ya karena panitia selalu melakukan survei. Agar ’’hantunya pas.’’ Dan Noni Belanda itulah yang dikisahkan oleh warga sekitar Pasar Tunjungan.

“Tema ini tercetus karena terjadinya sebuah tragedi perang. Seperti yang kita tahu, perang saat itu sangat kejam. Lalu kami buat cerita bahwa si Noni Belanda mengejar cintanya, penduduk pribumi. Tapi, kisahnya berujung tragis,” kata Sugandi Samuel Benson Tampubolon, salah seorang panitia.

Rupanya, survei itu sangat pas. Penggarapannya pun oke. Wajah hantu yang ditampilkan sangat seram. Sangat menghibur. Meski cukup menakutkan.

Selanjutnya, wahana rumah hantu itu akan mengunjungi kota lain. Tentu dengan konsep yang berbeda. Lalu, siapkah Anda bertemu dengan hantu-hantu lain? (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: