Street Art Carnaval Kota Pasuruan Tuai Kritik

Street Art Carnaval Kota Pasuruan Tuai Kritik

Gus Ipul bersama Forpimda mengenakan seragam sekolah mengikuti Street Art Carnaval-Istimewa-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Street Art carnaval diselenggarakan Pemkot PASURUAN sebagai rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan, Rabu, 30 Agustus 2023.

Event itu diikuti ratusan peserta dan ditonton ribuan warga. Sayangnya, sejumlah kritik menyasar event bernilai ratusan juta itu karena beberapa hal. 

Kritik yang diutarakan masyarakat menyoroti dua hal. Yakni, waktu yang bertabrakan dengan jadwal salat dan pakaian yang dikenakan kalangan pejabat Pemkot Pasuruan

BACA JUGA:Pemkot Pasuruan Menggelar Audit Stunting

BACA JUGA:Gus Ipul Luncurkan Kampung Zakat di Masjid An-Nur Pasuruan

Kritik-kritik tersebut tampak saat pihak pemkot menayangkan secara live YouTube acara tersebut. Acara yang dimulai sekitar pukul 13.00 itu menjadikan para peserta menghias diri sejak pagi.

Nyatanya, acara itu hingga azan Magrib berkumandang belum juga selesai.

"Sholat jamak opo jenenge?" ujar Azi, salah seorang penonton YouTube Ramapati Pasuruan. 

BACA JUGA:Ekonomi Kreatif Kota Pasuruan Naik Pesat dalam 2 Tahun

BACA JUGA:Sakera Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Monteng Jadi Senjata Khas Pasuruan

"Luhurane gandeng Asar. Maghrib gandeng Isya," komentar Gathot, pemirsa lainnya.

Selain masalah waktu yang dinilai akan menjadikan peserta meninggalkan waktu salat, masyarakat menyoroti pakaian karnaval yang dikenakan kepala daerah hingga pejabat dan pegawai perwakilan.

Tampak Wali Kota Pasuruan Gus Ipul mengenakan seragam sekolah dasar dengan bawahan celana seragam merah. Lengkap dengan topi, dasi,dan tas ransel. Begitu pula dengan pejabat-pejabat dan pegawai yang mengenakan seragam SD sampai SMA.

BACA JUGA:Wow, Lautan Manusia Bersalawat Bersama Habib Syech di Kota Pasuruan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: