Sakera Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Monteng Jadi Senjata Khas Pasuruan

Sakera Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Monteng Jadi Senjata Khas Pasuruan

Ki Bagong Sabdo Sinukarto, ketua FPK Jatim, memegang monteng di bawah patung Pak Sakera di Kota Pasuruan.-Ki Bagong Sabdo Sinukarto-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Pada 16 Agustus 2023, para budayawan dari Forum Pamong Kebudayaan Jawa Timur (FPK Jatim) dan Dewan Kebudayaan Kota Pasuruan (DKKP) berziarah ke makam Sakera, di Jalan Supriyadi, Desa Bekacak, Bangil, Pasuruan.

Sejak tahun lalu mereka rutin menziarahi makam tokoh Pasuruan tersebut. Kunjungan sebelumnya dilakukan pada 10 November 2022.

Tujuan mereka tetap sama. Yakni mendorong pemerintah untuk menetapkan Sakera sebagai Pahlawan Nasional.

Pun, mereka punya misi kebudayaan lain. Yakni ingin mendesak pemerintah agar menetapkan monteng sebagai senjata khas Pasuruan. Monteng pun adalah senjata yang dipakai oleh Sakera saat berjuang.

"Tiap daerah kan memiliki senjata khas masing-masing. "Aceh punya rencong, Jawa punya keris, Madura dengan celurit. Pasuruan juga punya. Namanya monteng," ujar Ki Bagong Sabdo Sinukarto, ketua FPK Jatim.

BACA JUGA:Dorong Sakera sebagai Pahlawan Nasional, FPK Jatim dan DKKP Ziarah Makam

BACA JUGA:Pemkot Pasuruan Menargetkan 25 Persen Warga Sudah Menggunakan KTP Digital

Sudah sejak lama budayawan itu mendorong agar Sakera menjadi Pahlawan Nasional dan monteng sebagai senjata warisan budaya dari Pasuruan.

Namun, sejauh ini belum ada tanggapan dari pemerintah. "Kami akan terus berjuang. Semoga ide tentang naskah akademis dari Pak Rohani dapat segera terwujud," ungkap pria 60 tahun itu.

Dalam ziarah tersebut, mereka diterima oleh Rohani Siswanto, anggota DPRD Jatim. Ia dan jajarannya berjanji akan menggelar diskusi yang menghasilkan naskah akademis. Supaya keinginan para budayawan itu dapat segera terwujud.

Monteng merupakan senjata yang menyerupai celurit khas Madura. Namun bentuknya lebih besar. Gagangnya berukuran besar dan besinya lebih artistik.

BACA JUGA:Yon Zipur Kota Pasuruan Rasa Istana Negara

BACA JUGA:Marwah, Kebangkitan Perupa Perempuan setelah 78 Tahun Indonesia Merdeka (2): Harga Diri Perempuan


Monteng, senjata khas Pasuruan yang didorong untuk ditetapkan sebagai warisan budaya Kota Pasuruan.-Ki Bagong Sabdo Sinukarto-

Sakera ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Selepas bebas, ia terus berjuang membela rakyat. Sakera hanya bisa dibunuh dengan jebakan yang dibuat oleh Brodin, bekas kawan baiknya.

Sakera berhasil diringkus, tewas dan dimakamkan di Bekacak.

Hingga kini, masyarakat Pasuruan menghormati sosok Sakera, bahkan menamakan suporter kesebelasan sepak bola mereka “Sakera Mania”.

“Mengingat ikoniknya Sakera dalam masyarakat Pasuruan, pemerintah sebaiknya segera menetapkan almarhum sebagai pahlawan nasional,” ujar ayah satu anak itu.

BACA JUGA:Piala Dunia Perempuan Hasilkan Rp 8,7 Triliun, Presiden FIFA Bungkam Kritikus

BACA JUGA:Yon Zipur Kota Pasuruan Rasa Istana Negara

Lengkungnya tak terlalu tajam, tak berbentuk setengah lingkaran seperti celurit. Melainkan seperti lengkung motif ornamen dengan ujungnya yang runcing.

Di bawah ujung runcingnya tersebut terdapat sedikit tonjolan. Mungkin fungsinya sebagai aksentuasi artistik dari keseluruhan bentuk senjata tersebut.

Dalam ziarah tersebut, dikisahkan pula tentang sejarah tentang perjuangan Sakera di Pasuruan.

“Sakera adalah seorang perantau dari Pulau Madura. Ia datang dan menetap di Rembang. Kemudian bekerja di perkebunan tebu yang dikelola oleh Belanda,” ungkapnya.

Karena melihat kecurangan-kecurangan dan upaya penindasan yang dilakukan oleh mandor Belanda, ia melakukan perlawanan seorang diri dan berhasil membunuh mandor tersebut.

Sampai saat ini pemerintah, khususnya Pemkab Pasuruan masih tak bergeming. "Yah, mungkin menunggu sampai kepala daerah baru terpilih. Semoga yang baru lebih memperhatikan ikon daerahnya," harapnya. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: