Tiga Pilar di Desa Purwosono, Sumbersuko, Lumajang: Lawan Pencurian Sapi dengan Garasi Ternak

Tiga Pilar di Desa Purwosono, Sumbersuko, Lumajang: Lawan Pencurian Sapi dengan Garasi Ternak

Tiga pilar Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang: Kepala Desa Hendrik Dwi Martono SE, babinsa Sertu Masrohim Atmajaya Putra, dan bhabinkamtibmas Bripda Maulana Dirham Perkasa di garasi ternak inovasi mereka.-Boy Slamet-

KASUS pencurian ternak terutama sapi cukup marak di Kabupaten Lumajang. Kabar beritanya kerap kali menghiasi dunia maya. Mengisi halaman media massa.

Namun, sinergitas tiga pilar di Desa Purwosono berhasil menghilangkan kejahatan itu dengan sebuah inovasi brilian: Garasi Ternak. 

Babinsa Desa Purwosono Sertu Masrohim Atmajaya Putra bercerita, awalnya pencurian ternak juga marak di desa yang terletak di Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang tersebut. 

“Saya baru tiga bulan pindah sini (Desa Purwosono,Red) sudah dites sama maling. Dua ekor kebobolan,” tutur Rohim, sapaan akrabnya. 

“Wah itu saya stress. Kasian sama warga juga,” imbuhnya. 

Para pencuri hewan tersebut biasanya beraksi di malam hari. Menyusup ke kandang-kandang sapi warga yang kebanyakan terbuat dari gedek. Dinding gedek itu mereka jebol dengan mudah, tali temali dan lonceng sapi diputus. Sapinya dituntun dalam gelap keluar dari desa. 


Tiga pilar Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang: Kepala Desa Hendrik Dwi Martono SE, babinsa Sertu Masrohim Atmajaya Putra, dan bhabinkamtibmas Bripda Maulana Dirham Perkasa.-Boy Slamet-

Kondisi Desa Purwosono yang didominasi sawah dan tegalan, serta jarak antar rumah yang renggang menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk pelaku. 

“Dalam 6 bulan saja total 38 ekor ternak yang dicuri. Mayoritas dari Dusun Karanganyar yang warganya memang rata-rata menyimpan aset berupa sapi,” jelas Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono. 

Untuk mengatasi hal tersebut, ketiga pilar Desa Purwosono, yakni Kepala Desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas bersama warga masyarakat sepakat untuk membuat penitipan ternak terpusat. 

Lokasi terpusat memiliki beberapa keuntungan. Di antaranya adalah lebih mudah dijaga dan diawasi banyak orang secara bergantian. Lebih aman daripada memelihara sapi di kandang sendiri-sendiri. 

“Diberi nama garasi biar agak keren gitu. Misalnya lagi nuntun sapi. Ditanya mau kemana? Mau dititipkan di garasi,” tutur Bhabinkamtibkas Desa Purwosono Maulana Dirham Perkasa.  

Lokasi yang dipilih akhirnya jatuh ke RT 09 RW 4 Dusun Karanganyar. Karena memang warga di dusun ini yang rata-rata memiliki tabungan Rojokoyo (investasi aset berupa sapi).  

Ketua RT 09 RW 4 Neran alias Pak Hasan merelakan tanahnya yang berukuran sekitar 10 x 20 meter untuk dijadikan Garasi Ternak. Tempat warga Purwosono menitipkan sapi-sapinya. Pada tahun 2019 dimulailah pembangunan kandang sapi terpusat dengan swadaya masyarakat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: