Rupa-Rupa Karya di Dies Natalis ke-34 Teater Kusuma Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Rupa-Rupa Karya di Dies Natalis ke-34 Teater Kusuma Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Musikalisasi puisi anggota Teater Kusuma yang dibawakan oleh Muhammad Andika Damar.-Alhamdy Denny Candra-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Lebih dari tiga dekade karya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kusuma mewarnai Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Kiprah mereka bahkan menjulur jauh, menembus batas dinding kampus. Merayakan itu, Teater Kusuma menggelar perayaan dies natalis ke-34 pada Rabu, 27 September 2023.

 

Mereka mengangkat tema Rupa-Rupa Karya ing Jagat. Wujudnya adalah unjuk karya seni, pameran, dan seremoni. Tempatnya di Plaza Proklamasi Untag Surabaya.

 

Sesuai tema, aneka karya seni dipajang di ruang terbuka di lantai dasar Graha Wiyata tersebut. Mulai karya seni rupa, sastra, hingga performing art.

 

Antusiasme civitas academica Untag Surabaya pun terasa. Mahasiswa berlalu lalang di sekitar venue. Beberapa berkumpul untuk menyaksikan pertunjukan yang digelar hari itu.

 

BACA JUGA : Ilmu Komunikasi Untag Surabaya Turut Kenalkan Musik Saronen via Media Sosial

 


Bilik sastra yang memajang karya sastra anggota Teater Kusuma Untag Surabaya.-Alhamdy Denny Candra-Harian Disway-

 

Suasana pun nyeni banget. Terutama setelah pemotongan pita oleh Ketua Umum Teater Kusuma Bintang Putra Dzil Ikrom dan Ketua Pelaksana Dies Natalis Devita Syahtiti.

 

Setelah itu, musik mengalun. Gamelan khas Jawa Timur. Ditingkahi bunyi lonceng pada pergelangan kaki Galih Wahyu Dwi Pambudi. Anggota UKM Tari itu memeriahkan acara dies natalis tersebut dengan tari remo.

 

’’Open ceremony dan exhibition ini dihadiri beberapa teman yang mendukung. Misalnya, Teater Q dari UINSA, UKM Musik Untag Tetap Jaya, dan Gatot Strenkali yang seniman lokal Surabaya,’’ ucap Muhammad Andhika Damar, salah seorang dedengkot UKM Teater Kusuma.

 

BACA JUGA : Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Untag Surabaya Memulai Petualangan Kebinekaan

 

Tentu, sebagai tuan rumah, anggota Teater Kusuma pun unjuk kebolehan. Misalnya, musikalisasi puisi yang dibawakan Bintang Putra Dzil Ikrom. Ia menyuguhkan puisi berjudul Mata Luka Sengkon Karta yang diciptakan Peri Sandi Huizche. Larik-larik puisinya begitu menyentuh. Menyayat. ’’Terluka, luka-luka, menganga akibat ulah manusia,’’ ucap Bintang dengan penuh penghayatan.

 

Sedangkan Damar membawakan puisi berjudul Ada Tuhan? Puisi kontemplatif ini bercerita tentang seorang manusia yang mendambakan kehadiran Tuhannya.

 

Sedangkan tujuh orang dari Teater Q Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UNSA) juga membawakan karya musik dan puisi. Para musisi menabuh jimbe dengan rancak. Suara ritmisnya berpadu apik dengan ucapan Daffa, anggota Teater Q, yang membawakan puisi Surat Cinta. ’’Disemak sebagai madrasah pertama, diungkap sebagai insan yang jelita dan cerdas. Tetapi tetap diam, mereka tetap membungkamnya. Itulah dinamakan ibu peradaban,” seru Daffa.

 


Penampilan Gatot Strenkali dalam dies natalis ke-34 Teater Untag Surabaya.-Alhamdy Denny Candra-

 

Kombinasi seni teater, seni musik, seni rupa, dan seni sastra itu terasa sangat dalam menghunjam. Membuat para hadirin merasakan gejolak berkesenian yang meluap.

 

Yang cukup ringan—sampai membuat hadirin larut dalam lagu—adalah penampilan UKM Musik Untag Tetap Jaya. Mereka membawakan empat lagu cover. Yakni, Everybody Knew, Aku Milikmu, Nemen, dan Everything. Gaya mereka asyik. Membuat penonton ikut berdendang.

 

Di akhir acara, Gatot Strenkali menampilkan tiga karyanya. Alunan seruling yang dilantunkannya terasa seirama dengan kain merah yang menjuntai dan terikat pada bagian ujungnya. Kain itu juga diempaskannya ke ubin.

 

Musik ritmis itu memperindah kata demi kata dalam puisinya. “Ilingo, wektu urip ora onok sing ngedu (Ingatlah tatkala hidup ini tidak ada yang mengadu, Red),’’ kata Gatot.

 

Dies natalis Teater Kusuma itu diselenggarakan secara maraton. Empat hari. Pada 27-30 September 2023. Puncaknya adalah pergelaran yang diadakan di gedung Graha Widya. (Chintiya Putri Permata Sari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: