Perpres Baru Tentang Badan Karantina Jadi Angin Segar Bagi UMKM Sarang Walet

Perpres Baru Tentang Badan Karantina Jadi Angin Segar Bagi UMKM Sarang Walet

Ketua APPSWI Wahyudin Husein (depan) saat memberikan keterangan di Hotel Java Paragon, Selasa, 3 Oktober 2023-Pace Morris- Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres RI) Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina Indonesia sejak 20 Juli 2023. 

Peraturan terkait karantina dan kualitas dari produk ikan, hewan, dan tumbuhan itu membawa angin segar bagi Asosiasi Peternak dan Pedagang Sarang Walet Indonesia (APPSWI).

Pasalnya, sudah bertahun-tahun APPSWI yang menaungi puluhan UMKM walet berjuang untuk menembus ekspor ke Tiongkok. 

Permasalahan yang dialami oleh para pelaku usaha sarang burung walet adalah, adanya pengusaha skala besar yang memonopoli jalur ekspor ke Tiongkok.

Hal tersebut membuat produk walet dari UMKM dihargai rendah, karena tidak bisa mengekspor langsung ke negeri tirai bambu. Padahal, Indonesia memiliki potensi sarang walet yang cukup besar.BACA JUGA:Bandara VVIP IKN Mulai Dibangun Bulan Depan, Didesain Dengan Budaya Kalimantan dan Teknologi Ramah Lingkungan

BACA JUGA:RUU ASN Resmi Disahkan, Pemerintah Jamin Tenaga Honorer Tidak Di-PHK Masal

“Jadi masih banyak yang belum terserap ke Tiongkok. Inilah problem yang selama ini kami diskusikan. Dan hasil diskusi tersebut kami laporkan ke presiden,” ujar Ketua APPSWI Wahyudin Husein, saat ditemui dalam acara Annual Meeting APPSWI di Java Paragon Surabaya, Selasa, 3 Oktober 2023.

APPSWI memiliki data produksi sarang walet sejak tahun 2022. Dari data tersebut diketahui, peternak walet di Indonesia memproduksi 1.500 ton sarang walet.

Namun karena aturan yang dianggap tidak berpihak pada UMKM, hanya 300 ton saja yang bisa diekspor langsung ke Tiongkok.

“Minimnya ekspor karena ada MoU Import Protocol. Maka kami terus berjuang agar aturan itu direvisi. Masak kita harus didikte oleh Tiongkok? Kita harus mandiri,” ucap Wahyudin.

BACA JUGA:Bertemu Dubes Tiongkok, Khofifah Tawarkan Kerjasama Manufaktur, Porang, dan Sarang Burung Walet

BACA JUGA:Asosiasi Peternak Pedagang Sarang Walet Indonesia Gandeng Wawali Surabaya, Santuni 250 Anak Yatim

Kalau memang Tiongkok mempersulit, lanjut Wahyudin, ayo kita banned bersama-sama. Sehingga barang akan langka, dan Tiongkok akan membutuhkannya.

Kata Wahyudin, dunia perwaletan memberikan banyak kontribusi dalam roda perekonomian tanah air. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: