Konflik dengan Hamas Kian Memanas, Israel Serang Permukiman Warga Palestina di Gaza

Konflik dengan Hamas Kian Memanas, Israel Serang Permukiman Warga Palestina di Gaza

Tentara Israel yang sedang menembakkan peluru di dekat perbatasan Jalur Gaza di Israel bagian selatan pada 11 Oktober 2023. -NPR.com-

HARIAN DISWAY - Pada Rabu, 11 Oktober 2023, Israel lakukan pengeboman secara besar-besaran di Jalur Gaza. Pasukan militer Israel berulang kali menyerang daerah tersebut untuk membalas serangan mendadak yang dilakukan pasukan Hamas terhadap Israel pada akhir pekan lalu.

 

Saksi mata yang berada di sana ungkap kehancuran yang kian meluas di wilayah Kota Gaza. Akibat serangan Israel tersebut, seluruh akses menuju perbatasan Jalur Gaza ditutup. Sehingga warga sipil Palestina tidak lagi mempunyai celah untuk melarikan diri.

 

Sekitar satu per sepuluh dari populasi masyarakat di Gaza yang berjumlah sekitar 2,3 juta orang memutuskan untuk mengungsi mencari perlindungan. Sebagai informasi, Gaza telah berada di bawah blokade Israel dan Mesir selama 16 tahun.

 

Dilansir dari npr.com, dalam beberapa hari terakhir ini masih terjadi baku tembak antara kelompok bersenjata Hamas dan tentara Israel. Peperangan ini pecah setelah pasukan militer Hamas meluncurkan sekitar 5 ribu roket ke Israel.

 

Menanggapi serangan itu, tentara Israel melakukan serangan masif terhadap Gaza dan mempersiapkan tahap perang selanjutnya yang masih belum diputuskan. Salah satu skenario yang mungkin akan dilakukan adalah invasi darat ke Gaza.

 

BACA JUGA: PM Israel Netanyahu Bersumpah Hancurkan Gaza setelah Hamas Lancarkan Serangan Mendadak

 

Jumlah korban tewas akibat perang Israel-Gaza terus meningkat. Media Israel sendiri menyebutkan setidaknya terdapat 1.200 warga Israel yang tewas akibat serangan Hamas itu.

 

Para pejabat Palestina juga mengungkapkan setidaknya terdapat 950 warga Palestina di Gaza yang telah tewas bersamaan dengan 1.000 pasukan militer Hamas yang telah gugur.

 

Pada Rabu 11 Oktober 2023 ini, para pejabat pemerintah Kota Gaza mengungkapkan bahwa masih tersisa satu-satunya pembangkit listrik di wilayah tersebut. Diperkirakan sumber daya itu akan habis dalam waktu beberapa jam. Padahal banyak warga dan rumah sakit di Gaza yang sangat bergantung kepada sumber daya tersebut.

 

Kondisi wilayah Gaza akan makin memburuk seiring dengan keputusan Israel yang akan memutus seluruh aliran listrik ke wilayah tersebut setelah serangan berdarah yang dilakukan Hamas pada akhir pekan, Sabtu 7 Oktober 2023, lalu.

 

Bantuan pertama berupa persenjataan dari Amerika Serikat pun akhirnya tiba di Israel. Hal ini diumumkan oleh Departemen Luar Negeri saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken yang melakukan kunjungan luar negeri ke Israel untuk menyampaikan pesan solidaritas dan dukungan.

 

BACA JUGA: Alamak! Amerika Kirim Kapal Induk Terkuatnya, USS Gerald R. Ford ke Mediterania Saat Pertempuran Israel - Hamas Berlangsung

 

Di Washington DC pada Selasa 10 Oktober 2023, Presiden Joe Biden menyebut serangan Hamas terhadap Israel murni sebagai kejahatan dan berjanji untuk memastikan Israel memiliki kebutuhan apa saja yang diperlukan agar dapat melindungi wilayahnya sendiri. Dikatakannya, 14 warga Amerika tewas di Israel dan lebih dari 20 orang telah dinyatakan hilang.

 

Dalam wawancara berjudul All Things Considered milik npr.com, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan, terdapat sebagian besar warga Amerika Serikat yang saat ini masih masih belum ditemukan.

 

"Saat ini, beberapa dari mereka mungkin sedang disandera. Kami tidak tahu. Jadi, kami mencoba untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin terkait warga sipil Amerika yang disandera," kata Kirby.

 

Seperti diketahui, pertumpahan darah antara Israel dan Hamas itu terjadi bertepatan pada Hari Raya Simchat Torah umat Yahudi dan sehari setelah peringatan 50 tahun dimulainya Perang Yom Kippur ketika Israel diserang oleh negara-negara Arab.

 

BACA JUGA: Serangan Kejutan Hamas ke Israel, Mengulang Perang Yom Kippur

 

Kelompok militer Palestina Hamas yang menguasai Gaza sejak 2007, melancarkan serangan mendadak besar-besaran di sepanjang perbatasan selatan Israel, Sabtu 7 Oktober 2023. Pasukan militer Hamas itu melakukan penyusupan ke perbatasan Israel menggunakan paralayang, sepeda motor, dan perahu. (Salsa Amalia)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: