Menpanrb Serukan Peningkatan Perdagangan RI-Uzbekistan, KBRI Harus Jadi Agen Pemasaran Dunia
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas saat berkunjung ke KBRI Tashkent, di Uzbekistan, Kamis (12/10)-Dok. Humas Menpanrb-
HARIAN DISWAY - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengajak para diplomat KBRI untuk meningkatkan perdagangan RI-Uzbekistan pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Anas juga turut mengapresiasi kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tashkent, Uzbekistan, dalam menjalankan pelayanan kepada masyarakat Indonesia maupun pelayanan bagi pelaku usaha Tanah Air untuk memasuki pasar negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan Menpanrb dalam kunjungan kerjanya ke KBRI Tashkent, di Uzbekistan pada Kamis, 12 Oktober 2023. Sebelum bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan dan Pengentasan Kemiskinan Uzbekistan Kuchkarov Djamshid Anvarovich, yang juga membawahkan sektor pelayanan publik.
BACA JUGA:Dorong Pelayanan Berdampak, Menpanrb Cetuskan Zona Integrasi Serentak OLGOZI
Di KBRI Tashkent, Anas langsung disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Uzbekistan Sunaryo Kartadinata dan juga beberapa WNI yang tinggal di Tashkent. Menpanrb mengungkapkan, KBRI sangat berperan dalam menjaga relasi kedua negara.
“Indonesia dan Uzbekistan memiliki ikatan yang kuat sejak lama. KBRI di Tashkent tentu memainkan peran yang signifikan untuk terus memperkuat relasi kedua negara,” ujar Anas, Kamis 12 Oktober 2023.
Mantan kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut lebih jauh menjelaskan, fungsi pelayanan publik KBRI Tashkent selama ini telah berjalan baik, dan ke depan harus terus ditingkatkan.
Misalnya dalam pelayanan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (e-KTKLN) untuk memastikan para pahlawan devisa tersebut aman secara prosedur dan sesuai mekanisme peraturan setempat.
BACA JUGA:Edward Tannur Bantah Kirim Utusan Temui Keluarga Andini
“Pelayanan dan sosialisasi mengenai e-KTKLN yang diberikan KBRI di sini kepada para pekerja migran Indonesia sudah sangat baik. Berbagai fungsi pelayanan lain juga harus terus ditingkatkan dari selama ini yang sudah cukup baik,” ujar Anas.
Termasuk dalam hal fungsi pelayanan publik bidang peningkatan kerja sama ekonomi di antara kedua negara. Total transaksi perdagangan Indonesia dan Uzbekistan mencapai USD 82,5 juta pada 2022.
Sesuai arahan Presiden Jokowi dan terus dijalankan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, para diplomat Indonesia juga harus memainkan peran sebagai “agen pemasaran” produk Indonesia di kancah global.
Ini kata Anas merupakan sebuah capaian yang cukup baik dan kedepan perlu diakselerasi. Uzbekistan dan negara sekitarnya seperti Azerbaijan, Kyrgyzstan, Turkmenistan, Kazakhstan, dan negara Asia Tengah lain merupakan pasar ekspor non tradisional yang potensial dilirik perusahaan Indonesia.
BACA JUGA:Kapolda Jatim Sambangi Warga Lumpuh di Pabean Cantikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: