Teringat Perang Khandaq: Israel Kepung Palestina, Tel Aviv Dikepung Banjir Duluan
Kondisi kota Tel Aviv di Israel yang dikepung banjir. Bencana itu menunda serangan Israel ke Palestina. -Latestly-
Perang terjadi pada tahun 627 M di sekitar Madinah. Pada saat itu, umat muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad menghadapi ancaman serius dari pasukan gabungan suku-suku Arab Quraisy dan suku-suku Yahudi di daerah tersebut.
Melihat ancaman datang, Nabi Muhammad bersama para sahabatnya mengambil tindakan pencegahan dengan menggali parit di sekitar Madinah.
BACA JUGA:Presiden Palestina Kutuk Pembunuhan Terhadap Warga Sipil dalam Perang Israel-Hamas
Ide untuk menggali parit datang dari Salman Al-Farisi, seorang sahabat cerdik Nabi Muhammad yang berasal dari Persia.
Ia mengusulkan agar umat Muslim menggali parit di akses masuk Madinah untuk melindungi kota dari serangan pasukan musuh yang jauh lebih besar. Sahabat dengan penuh semangat mulai bekerja menggali parit tersebut. Tepat waktu.
Saat pasukan musuh tiba di Madinah, mereka terkejut melihat parit panjang yang telah digali oleh umat Muslim. Kuda pun tak bisa melompatinya.
Parit itu mempersulit gerakan pasukan musuh dan memberi keunggulan taktis kepada umat Muslim.
Pada saat itu, cuaca Madinag sangat dingin, yang membuat pasukan musuh sulit bertahan. Menurut riwayat, pasukan muslim tak merasakan hawa dingin itu. Hanya pasukan musuh yang terempas oleh sapuan angin hingga kemah-kemah mereka berantakan.
Kondisi udara yang dingin memberikan keuntungan tambahan kepada pasukan Muslim, karena musuh kesulitan untuk berkemah dan bertempur dalam kondisi cuaca yang sangat buruk.
BACA JUGA:1 WNI Tewas Akibat Serangan Udara Israel, Menlu: Belum Memungkinkan untuk Proses Evakuasi
BACA JUGA:Semakin Membabi Buta, Israel Jatuhkan Bom “Fosfor Putih” Ke Pemukiman Padat Penduduk di Gaza
Selama beberapa minggu, pasukan musuh terjebak di luar parit, tidak mampu menembus pertahanan yang kuat yang telah dibangun oleh umat muslim.
Keberhasilan itu tak bisa terwujud tanpa campur tangan Tuhan. Pasukan musuh yang sebelumnya yakin bisa menghancurkan Madinah terpaksa pulang dengan rasa malu.
Perang Parit bukan hanya mencerminkan kebijaksanaan taktis Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, tetapi juga menunjukkan pentingnya kerjasama, keberanian, dan keberlanjutan perjuangan dalam mempertahankan Islam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: