Pelaku Penembakan Suporter Swedia Diduga Simpatisan ISIS

Pelaku Penembakan Suporter Swedia Diduga Simpatisan ISIS

olisi berpatroli di luar Stadion King Baudouin, setelah pertandingan antara Belgia dan Swedia ditangguhkan, setelah terjadi penembakan di pusat kota Brussel, Senin, 16 Oktober 2023. Dua orang warga negara Swedia tewas dalam penembakan ini.-AP Photo/Sylvain Plazy-

HARIAN DISWAY - Terorisme masuk ke dalam dunia sepak bola. Saat laga kualifikasi Piala Dunia 2026 Belgia vs Swedia, 2 orang fans Swedia tewas tertembak. 

Pertandingan yang berlangsung di ibu kota Belgia itu, dipadati oleh 35.000 penonton. Tak hanya pendukung tuan rumah, pendukung Swedia pun ikut menyaksikan laga tersebut.

Akibat aksi terorisme itu, laga pun dihentikan. Saat jeda turun minum, kedua tim sepakat membatalkan pertandingan.

Ketika laga dihentikan, skor masih sama kuat 1-1. Romelu Lukaku mencetak gol untuk tuan rumah. Sedangkan gol Swedia dicetak oleh Viktor Gyokeres.

Kepolisian Brussels mengamankan suporter Swedia usai laga dihentikan. Mereka tidak diperbolehkan keluar stadion hingga situasi aman. 

BACA JUGA:Oktober Berdarah Lagi, Dua Suporter Tewas di Laga Belgia vs Swedia

BACA JUGA:Portugal Libas Bosnia 5-0: Cristiano Ronaldo Cetak Brace Lagi

Kabarnya beberapa media Swedia, Kejaksaan Belgia berujar aksi brutal itu dilakukan oleh simpatisan ISIS.

Pelaku memang mengincar pendukung Timnas Swedia yang datang saat laga Belgia melawan Swedia.


Suporter Timnas Swedia yang datang ke Brussels, 17 Oktober 2023-Instagram @bbcsport-

“Pada malam harinya, klaim tanggung jawab diposting di media sosial, direkam oleh seseorang yang mengaku sebagai penyerang. Orang ini mengaku terinspirasi oleh ISIS,” kata Van Duyse juru bicara kantor kejaksaan federal, seperti dikutip dari The Associated Press

BACA JUGA:Kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis di Kulonprogo, PT KAI Minta Maaf

BACA JUGA:Apa Itu Penyeberangan Rafah? Harapan Warga Palestina di Jalur Gaza untuk Bertahan di Tengah Blokade Israel

“Kewarganegaraan Swedia dari para korban dikemukakan sebagai kemungkinan motif tindakan tersebut. Saat ini, tidak ada elemen yang menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan situasi Israel-Palestina,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bbc